Rabu, April 24, 2024
Beranda Sample Page

Sample Page Title

Banyuwangi, kontrastimes.com –
Mengkhatamkan Al-Qur’an mungkin saat ini sangatlah jarang, namun apakah Anda tau bahwa di pedesaan sangatlah penting bagi seorang ibu-ibu, terbukti bahwa di Dusun Sumbermanggis Desa Barurejo Kecamatan Siliragung Kabupaten Banyuwangi di zaman yang bisa di katakan modern ini ternyata masih mampu untuk tetap belajar dan istiqamah membaca Alquran hingga mengkhatamkannya.

Berawal dari Taman Pendidikan Al-Qur’an, seorang anak yang ikut kegiatan belajar di musholla memberikan efek positif luar biasa, sehingga para ibu-ibu ikut belajar untuk mengisi waktu luangnya dengan membaca Alquran.

Dengan modal ketekunan, keinginan, dan keyakinan yang tinggi, menjadikan seorang ibu-ibu tersebut khatam Al-Qur’an dengan jangka waktu yang cukup cepat yakni 13 bulan 14 hari.

Pemilik musholla serta guru ngaji yakni M. Miswan saat bertemu langsung dengan warta berita kontrastimes.com mengatakan, awal mula mendirikan musholla dan tempat ngaji tersebut didirikan pada tahun 1990 dan di bantu oleh warga setempat.

“Tahun 1990 itu awal dari pembangunan mas, jadi lamanya hanya selang waktu 1 tahun selesai, karena memang anggaran itu dari swadaya masyarakat di zaman itu,” katanya.

Menurut Miswan, nama musholla tersebut diberi nama Musholla Nabatussalam, dan memang mushollanya tidak besar, namun apabila digunakan untuk melakukan ibadah sholat Jum’at masih muat.

“Memang ukurannya kecil, jadi insyaallah masih muat mas, karena memang jauh dengan masjid, jadi disini bisa di buat Jum’atan,” tutur Miswan.

Miswan menjelaskan, dengan adanya ibu-ibu yang ikut mengkhatamkan Al-Qur’an tersebut memang tidak ada paksaan dari siapapun, memang inisiatif ingin belajar dan mengisi hari-harinya dengan tetap mendekat dengan Allah SWT.

“Saya tidak memaksa mas, tetapi karena mungkin ada hidayah dari Allah, jadi Allah menghendaki apapun yang menjadi kehendaknya,” jelasnya.

Nama-nama ibu tersebut, lanjut Miswan, yakni Siti Masruroh, Nur Khofifah, Siti Dwi Anggraeni, dan Endah Ningsih Ramadan. Yang kebetulan warga dusun Sumbermanggis Desa Barurejo.

Baca Juga:   KOPRI, Mengapa Harus Mengikuti SKK?

“Ya kota harus tetap memberikan semangat kepada ibu-ibu tersebut, karena dengan itu kita tau kehidupan yang bermakna di dunia yakni selalu memuliakan serta mengamalkan ilmu Al-Qur’an, Al Qur’an menjadi sebuah tameng di dalam diri manusia,” ungkapnya.

Baca Juga:   Tingkatkan Minat Belajar Anak-Anak Pegunungan Tengah, Satgas Yonif 203/AK Jadi Pengajar di Sekolah SD Inpres Brume

Sementara itu, ibu-ibu yang khatam Al-Qur’an Siti Masruroh saat ditemui mengungkapkan bahwa dirinya sangat bersyukur bisa mengkhatamkan Al-Qur’an, karena ia tau bahwa orang hidup itu hanya butuh welas asih dari Allah SWT, untuk itu dia tetap berusaha untuk tetap menjaga dirinya dengan istiqamah dengan Al-Qur’an.

“Keinginan itu mulai dari dulu mas, cuma saya tidak ada keberanian, karena malu, namun saya Alhamdulillah dengan adanya ajakan dari teman saya, alhamdulillah hari ini saya khatam dan melakukan tasyakuran,’ ungkapnya.

Miswan berharap, agar tidak malu untuk belajar membaca Alquran, karena kehidupan di dunia dan di akhirat ini semuanya patokannya adalah Al-Qur’an.

“Tetap berusaha membenahi diri dengan berbekal mengamalkan Al-Qur’an, insya Allah, Allah SWT akan tetap bersama kita,” harapnya.

(Hajir)

Related Articles

- Advertisement -
- Advertisement -

Berita Terbaru

Adblock Detected!

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by whitelisting our website.