Kamis, April 18, 2024
Beranda Sample Page

Sample Page Title

Kontras TIMES.COM | Kabupaten Blitar- Forkopimda Kabupaten dan Kota Blitar yang terdiri dari Polres Blitar bersama Polres Blitar Kota, Kodim 0808/Blitar dan Pemerintah Kabupaten Blitar menggelar apel gelar pasukan pengamanan peringatan satu abad PSHT, pada Kamis 01 September 2022, bertempat di Alun-alun Kabupaten Blitar di Kanigoro, kemarin.

Selain personel Polres Blitar dan Polres Blitar Kota, pengamanan peringatan satu abad PSHT juga melibatkan instansi terkait diantaranya Kodim 0808/Blitar, Yonif 511/DY. Personel pengamanan juga melibatkan beberapa OPD terkait di lingkungan Pemkab Blitar diantaranya Dinas Perhubungan dan Satpol PP.

Apel dipimpin langsung oleh Kapolres Blitar AKBP Adhitya Panji Anom didampingi Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso dan Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono serta Dandim 0808/Blitar Letkol Inf Sapto Dwi Priyono.

Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso yang terlihat hadir Pada apel tersebut menyampaikan, apel pengamanan ini adalah sebagai upaya mengamankan seluruh masyarakat Kabupaten Blitar dan Kota Blitar.

Rahmat juga mengajak Pemkab Blitar memberikan dukungan penuh kegiatan pengamanan peringatan satu abad PSHT.

“Kami sampaikan ayo kita wujudkan cinta damai. Tidak perlu ada keributan. Jangan sampai ada ribut-ribut seperti yang tadi disampaikan Pak Kapolres, Jadikan Damai itu indah,”ucap Wabup yang akrab disapa Makdhe Rahmat.

Tak hanya itu, Makdhe Rahmat yang juga sebagai Ketua Ikatan Penasehat Hukum Indonesia,(IPHI) juga menyampaikan ucapan terimakasih dan sangat mengapresiasi kepada keluarga besar PSHT Blitar Raya, yang telah menjaga Kamtibmas dan tidak melakukan konvoi dalam peringatan satu abad PSHT.

“Saya ucapkan terimakasih dan sangat mengapresiasi kepada keluarga besar PSHT Blitar Raya, yang telah menjaga Kamtibmas di Blitar Raya,”pungkasnya.

Diwaktu yang sama , Kapolres Blitar, AKBP Adhitya Panji Anom menyampaikan, dalam pengamanan satu abad organisasi PSHT, pihaknya bersama-sama dengan Pemkab Blitar dan Polres Blitar Kota bersinergi melakukan pengamanan dengan menyiapkan 876 personel. Dengan sinergitas, pihaknya berupaya menciptakan kondusifitas di wilayah Kabupaten Blitar.

“Teknis pengamanan, dari beberapa personel akan kami terjunkan ke lapangan untuk melakukan patroli. Juga ada personel yang stand by di mako,” kata AKBP Adhitya.

Baca Juga:   Hadiri Musrenbang RKPD, Wabup Makdhe Rahmat: Kawal Aspirasi Masyarakat Hingga Terealisasi
Baca Juga:   Kapolres Simalungun Dampingi Kapoldasu Bersama Pangdam I/BB Pimpin Konfrensi Pers, Ungkap Kasus Pembunuhan Jurnalis

AKBP Adhitya menambahkan, di momentum HUT satu abad ini pihaknya menghimbau kepada seluruh anggota PSHT untuk tidak melakukan aksi anarkis. Pihaknya juga meminta kepada seluruh anggota PSHT agar ikut menjaga NKRI dengan menciptakan suasana damai.

“Harapan saya kepada seluruh rekan-rekan PSHT dimanapun berada, kami minta jagalah ketertiban. Damai itu indah,” tukasnya.

“Pengamanan peringatan satu abad PSHT ini kita lakukan untuk menghindari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan seperti beberapa waktu lalu. Seperti kita ketahui bersama, sempat viral terjadi pengrusakan kendaraan dan pemukulan terhadap pengguna jalan lain yang pada waktu itu berpapasan dengan arak-arakan roda dua PSHT,” imbuh Kapolres Blitar.

Lebih dalam AKBP Adhitya menyampaikan, personel gabungan akan melakukan patrol skala besar untuk mencegah arak-arakan dan aksi anarkisme oleh anggota PSHT. Selain itu untuk mencegah tindakan anarkisme, kepolisian juga sudah menyampaikan imbauan kepada pengurus cabang PSHT hingga tingkat ranting agar meniadakan kegiatan arak-arakan atau konvoi.

“Kami juga sampaikan dukungan kepada seluruh pihak, semoga giat pengamanan pada malam hari ini berjalan lancar. Kami akan lakukan pengamanan dengan mobil ke seluruh wilayah hukum Polres Blitar dan Polres Blitar Kota. Prioritas diantaranya di wilayah Sawentar dan Blitar selatan,” tutupnya.

Di kesempatan yang sama, Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono menambahkan, pengamanan ini sebagai bentuk pencegahan terjadinya aksi pengrusakan dan anarkisme yang menimbulkan keresahan masyarakat.

”Jika ada aksi anarkisme maka itu sudah kami anggap sebagai oknum. Jika terjadi aksi anarkisme berarti sudah tidak mematuhi imbauan yang kami sampaikan selaku aparat keamanan. Imbaunya hanya melakukan tasyakuran di rayon masing-masing,” pungkas AKBP Argo.(*/KTI)

Related Articles

- Advertisement -
- Advertisement -

Berita Terbaru

Adblock Detected!

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by whitelisting our website.