Kamis, April 25, 2024
Beranda Sample Page

Sample Page Title

Kontras TIMES.COM | Banyuwangi – Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko, mengunjungi Kabupaten Banyuwangi. Moeldoko dialog bersama petani, serta bertemu dengan para “Jagoan Tani”, di Hutan de Djawatan, Selasa (21/6/2022). Mantan Panglima TNI tersebut mengapresiasi apa yang dilakukan Banyuwangi dengan menggelar Jagoan Tani.

“Saya sangat menaruh hormat dan mengapresiasi kepada Banyuwangi yang menyelenggarakan Jagoan Tani yang diperuntukkan bagi anak-anak muda. Indonesia membutuhkan kalian,” kata Moeldoko, di hadapan para Jagoan Tani. Turut mendampingi Wakil Bupati Banyuwangi, Sugirah.

Program ”Jagoan Tani” merupakan ajang menumbuhkan semangat kewirausahaan bidang agribisnis untuk anak muda di Banyuwangi. Sebanyak 1.015 anak muda dari 203 tim mengikuti ajang ini, dengan total hadiah modal Rp125 juta. Berbagai usaha rintisan diajukan dan didiskusikan, mulai pertanian pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, hingga kehutanan.

Jagoan Tani tahun ini memasuki pelaksanaan tahun kelima. Tak kurang 203 proposal yang terdaftar pada panitia. Dari sejumlah pendaftar tersebut, akhirnya terseleksi menjadi 152 tim. Total semuanya ada 1015 peserta yang terlibat. Komposisinya, 52 persen laki-laki dan 48 persen perempuani.

Dari 152 tim yang lolos tahap administrasi tersebut dilakukan sejumlah tes lanjutan. Mulai dari interview, presentase produk hingga tahapan inkubasi bisnis. Dari berbagai tahapan tersebut, terseleksi 30 startup yang lolos ke babak final.

Moeldoko mengaku senang banyak anak-anak muda yang menaruh minat di bisnis pertanian. “Saya senang. Saya lihat di sini pertanian banyak peminatnya apalagi anak-anak muda,” kata Moeldoko.

Pria yang juga Ketua Umum DPP Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) tersebut mengatakan, ada beberapa hal yang membuat anak-anak muda harus semangat membangun pertanian Indonesia. Pertama, Indonesia memiliki daya saing yang kuat dengan negara-negara lainnya. Indonesia merupakan negara tropis yang hanya memiliki iklim kering dan basah, sehingga memiliki potensi yang besar untuk bersaing dengan negara lain di sektor pertanian.

Baca Juga:   Wapres Apresiasi Buku "Allah dan Alam Semesta Perspektif Tasawuf Falsafi” karya K.H. Said Aqil Siroj

“Kedua, pertanian mampu membuka lapangan kerja yang luar biasa. Pertanian sangat potensial untuk membuka lapangan kerja baru. Baik dari sisi on farm maupun off farm. Banyak yang bisa dijadikan peluang menjanjikan di sektor pertanian,” kata Moeldoko.

Baca Juga:   Permudah Akses Petani, Kades Ahya Guyub bersama Warga Buka Jalan baru Pertanian

“Saya lihat tadi Jagoan Tani sudah melingkupi on farm dan off farm. Itu bagus dan harus dikembangkan terus. Saya minta anak-anak muda Jagoan Tani untuk terus berinovasi mengembangkannya. Salah satunya dari sisi digitalisasi,” ujar anak petani tersebut.

Menurutnya, anak-anak muda Banyuwangi bisa membuat aplikasi yang bisa mempertemukan suply and demand di sektor pertanian. Bisa berinovasi menghubungkan produsen dan konsumen langsung, atau inovasi lainnya.

“Sejak saya pensiun dari Panglima TNI saya langsung terjun ke pertanian. Karena di situlah hidup saya. Saya anak petani, dan ingin membangun pertanian di Indonesia. Mari semangat, jangan mudah menyerah dengan kondisi. Ciptakan hal-hal baru di dunia pertanian,” ujar Moeldoko menyemangati mereka.

Usai bertemu dengan para Jagoan Tani, Moeldoko diterima Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Pendopo Sabha Swagata. Di sana, Moeldoko juga bertemu dengan para seniman dan budayawan Banyuwangi. (*/KTI)

Related Articles

- Advertisement -
- Advertisement -

Berita Terbaru

Adblock Detected!

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by whitelisting our website.