Jumat, April 19, 2024
Beranda Sample Page

Sample Page Title

Kontras TIMES.COM | Banyuwangi- Viral polemik dugaan Perselingkuhan Sekda MJ salah satu oknum Pejabat Utama Pemkab Banyuwangi yang saat itu masih menjabat Kadis Kimpraswil di Setruktural Pemkab Banyuwangi dengan salah satu Oknum RT Anggota DPRD Banyuwangi kembali mencuat.

Seiring upaya Aliansi NGO Banyuwangi Beradab (LBH Nusantara dan Pendopo Semar Nusantara) meminta DPRD Banyuwangi, Menghadirkan Sekda Banyuwangi dalam Hearing DPRD.

Dari investigasi awak media saat menemui salah satu tokoh Banyuwangi selatan HS (inisial sumber), HS mengaku waktu itu malah dirinya bersama N-MSB yang ikut menyergap MJ bersama RT di salah satu hotel di Banyuwangi.

“Kejadian sekitar tahun 2010, bahkan MJ waktu itu sempat kita tampar, karena kita melihat begitu tercelanya dia sebagai ASN membawa istri orang,” ujar HS.(23/01/’23).

Lebih lanjut HS menjabarkan, usai MJ tertangkap membawa RT, saat itu juga MJ membuat pernyataan yang diantaranya isinya, adalah siap mundur dari Dosen disalah satu perguruan tinggi di Banyuwangi dan mundur dari ASN Pemkab Banyuwangi.

“Ada dua pernyataan yang masih kita ingat dengan pasti, dia akan mendur dari ASN Pemkab Banyuwangi dan mundur dari Dosen di salah satu perguruan tinggi Banyuwangi, cuman yang terlaksana sepertinya Mundur dari Dosen,” tandas HS.

HS menjabarkan, setelah kejadian tersebut N-MSB dan RT sempat rujuk bahkan pergi haji bersama.

“Tapi informasinya saat ini sudah pisah lagi, kita hanya kasihan padahal waktu itu kita berharap keluarga mereka bisa kembali utuh,” pungkas HS.

Seakan menegaskan pernyataan HS, N-MSB menjabarkan, bahwa adanya cerita dia sempat menangkap MJ saat membawa RT ke Hotel, cerita tersebut adalah benar, bahkan N-MSB menegaskan kalau dirinya sendiri yang memergoki dan selanjutnya membawa mereka berdua ke- lantai dua rumahnya.

“Saya sendiri yang waktu itu, memergoki dan menangkap MJ sedang membawa RT di salah satu Hotel Banyuwangi, bahkan dia juga sempat membuat pernyataan mengundurkan diri dari ASN dan lucunya MJ saat itu lari terbirit-birit ketakutan, kemudian kabarnya ngumpet dibelakang Kantor Pemkab Banyuwangi,” cerita N-MSB, saat dikonfirmasi via telepon seluler, pada 23/01/’23.

“Kok Malah informasinya sekarang jadi pejabat utama lingkup Pemkab Banyuwangi,” jelas N-MSB.

Baca Juga:   Kapolda Jatim Pimpin Upacara Pembukaan Diktuk Bintara Polri Gelombang ll
Baca Juga:   Kapolda Jatim Pimpin Upacara Pembukaan Diktuk Bintara Polri Gelombang ll

“Ada lagi kisah perselingkuhan yang saya tahu, tapi jangan sampai dipublis cukup jenengan yang tahu,” pungkas N-MSB.

Sementara itu, saat awak media Kontras Times mengkonfirmasi langsung Sekda MJ lewat pesan Wasaap ke-nomor pribadinya dengan kalimat, “Pak ijin Komfermasi apa jenengan pernah tertangkap basah sedang selingkuh atau membawa …… di hotel … Banyuwangi, yang saat itu kepergok langsung …. dan …”, dari semenjak pukul 19.00 WIB 23/01/’23 hingga berita ini ditayangkan, Sekda MJ belum memberikan tanggapan.

Sekda MJ Lebih Terhormat Mundur Dari Jabatannya

Secara terpisah, Presiden LBH Nusantara yang saat itu ikut melakukan investigasi bertemu saksi HS mengatakan sangat prihatin dan terkesima dengan kisah perselingkuhan dua pejabat publik tersebut.

Setelah mendengar kisah perselingkuhan tersebut dari saksi mata yang tahu saat kejadian, ia selanjutnya berharap Pejabat MJ untuk dengan jentel mengundurkan diri dari jabatannya di Pemkab Banyuwangi.

“Kasihan Kabupaten Banyuwangi dan Rakyat Banyuwangi” 24/01/’23.

“Apalagi saya dengar ia belajar Kejawen, prinsip dasar Kejawen itu Nguri-uri lakune Budi pekerti luhur, bukan ngujo angkoro, seperti pitutur Lamun Salah Kudu Seleh, Ojo malah adigang, adigung lan adiguna, sinebab kabeh lelaku bakal teko wancine Becik ketitik, ala ketara,” ucap MH Imam Ghozali.

MH Imam Ghozali menegaskan, bahwa prilaku ASN yang seperti itu, sudah semestinya tidak menjabat di Setruktural, dengan adanya persoalan yang menyandra dirinya menjadikan sistim pemerintahan tidak sehat dan tertutup hanya sebatas gengnya,

“Hari ini saya juga semakin tahu kenapa banyak dari mereka kelompok penggunaan anggaran justru cenderung diam, dan MJ ini termasuk pejabat yang tergolong royal, meskipun disisi lain menyikapi polemik MJ masih ada kelompok atau barisan pendukungnya yang sedikit clutak maunya membela MJ dengan membandingkan persoalan yang sama, tidak jauh beda dengan cara-cara waktu sebelumnya,” ucap aktifis yang juga Pemimpinnya Kasepuhan Luhur Kedaton.

“Sekarang saya los, gak perlu bertele-tele, yang mau buka ini itu buka saja, tapi resiko masing-masing, sampai kapan Banyuwangi tersandera dengan orang-orang bermasalah” tegasnya.

Baca Juga:   Peduli Kesehatan Masyarakat, Kodim 0808/Blitar Himbau Protkes Di Tempat Keramaian

MH Imam Ghozali, menjabarkan kalau ternyata ASN yang seperti itu diberikan kekuasaan ibarat katakanlah mengatur APBD, maka itu akan juga membahayakan ke-uangan negara.

“Saya mencermati ini semenjak Bupati dilantik hingga hari ini, dan kejanggalan itu membuat saya harus bijak menerima serangan sana-sini hanya untuk bisa mengetahui akar persoalan, mengapa ada keganjilan dalam sistem kebijakan pemerintahan Banyuwangi,”ucapnya.

“Jika situasi seperti ini dibiarkan, apa ada jaminan tidak akan ada penyelewengan anggaran, atau malah gila-gilaan cari keuntungan buat kelompok mereka, katakanlah dia dibiarkan tetap pada jabatannya saat ini, sambil nunggu dia pensiun 1 tahun lagi, demi Banyuwangi yang lebih baik kita harus siap dengan resiko perubahan,” tandasnya.

Baca Juga:   "JUJUR" Kian Mesra Tinjau Abrasi di Tauro, 3 Rumah Terdampak Bakal Direlokasi

MH Imam Ghozali, menyampaikan yang kemungkinan alergi ketika persoalan MJ kita ungkit, saya yakin orangnya itu-itu saja, coba dia suruh buka kemana saja biasa dia memberikan jatah, baik dalam bentuk proyek dan lain-lain.

“Dan perlu saya tekankan, yang saya dengar bukan hanya itu, sehingga bagi saya tidak penting mau dimusuhi siapapun sebab saya tidak butuh jabatan dan apalagi pangkat, saya juga tidak butuh nama baik atau terkenal di dunia Manusia, sebab nama saya sudah tenar dari sebelum saya lahir, dan saya juga sudah tenar di Bangsa Jin, itu sudah cukup” ucapnya sambil tertawa ngakak.

“Atau kalau itu mungkin saya ada yang bisa ngangkat jadi ASN, biar saya gantikan jabatannya MJ, sambil nunggu ASN Pemkab Banyuwangi ada yang siap, setelah ada pengganti saya mundur lagi dari jabatan itu, sekaligus mundur dari ASN,”. Imbuhnya.

“Bicara Banyuwangi saja kagak tuntas, mau bicara Persoalan Nasional”.Pungkasnya.

Desi Dwan

Related Articles

- Advertisement -
- Advertisement -

Berita Terbaru

Adblock Detected!

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by whitelisting our website.