Jumat, April 19, 2024
Beranda Sample Page

Sample Page Title

Kontras TIMES.COM | Magetan – Acara Lampah Hastungkara Bumi Magetan diselenggarakan dalam Gelar budaya Jawa yang kental. Didalamnya terdapat acara doa yang dipanjatkan dengan kidung macapat serta kirab dan jamasan (Cuci) pusaka, Selasa Malam (2/8/2022).

Bupati Magetan Dr. Drs. H. Suprawoto mengatakan, Acara Hastungkara ini inisiatip dari kawan-kawan budayawan menyambut tahun baru jawa, ada perbedaan mendasar bagi orang barat dan orang Indonesia.

“Kalau orang barat itu tahun baru dengan suka cita, kalau di Indonesia di maknai dengan laku prihatin berdoa untuk memohon pada Tuhan, agar tahun depan di maknai dengan keberkahan.

Ini budaya jadi jangan di maknai yang lain, dan mewadahi teman-teman yang memetri budaya Jawa.


Bupati berharap budaya Indonesia jangan sampai tercabut dari akarnya, konsep Kadipaten miniatur dari keraton kecil, Kadipaten sejarahnya daerah-daerah taklukan. konsep dari Kadipaten itu seperti Pendopo, Masjid, Alun-alun ada Ringin dan belakangnya kauman jadi itu konsep Kadipaten di Jawa seperti itu.

“Makna dari kirap pusaka ini adalah mensucikan artinya kita berharap di tahun yang akan datang. Kalau orang Jawa kan itu sanepo bahwa kita kotor selama satu tahun, kemudian di Jamasi, itu mensucikan diri sehingga kita kedepan lebih baik,”Ujarnya.

Kedepan acara ini akan mejadi Event Pariwisata. Generasi muda harus mencintai gamelan. “karena Gamelan merupakan musik surga kalau tidak mencintai musik gamelan ya aneh karena itu adat budaya kita sebagai orang jawa,”pungkas Bupati Suprawoto

JURNALIS:DWIYANTO

Related Articles

- Advertisement -
- Advertisement -

Berita Terbaru

Adblock Detected!

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by whitelisting our website.