Jumat, April 19, 2024
Beranda Sample Page

Sample Page Title

KONTRASTIMES.COM- JAWA TENGAH, Mengenang perdaban masa lalu, Candi Borobudur dibangun ketika pada masa Raja Samaratungga (dari Wangsa Syailendra) pada 824 M. Luas dari candi Borobudur adalah 123 x 123 meter persegi yang terdiri dari 504 patung Budha, 72 stupa terawang serta 1 stupa induk. Candi Borobudur ini dibangun di bawah pimpinan arsitek Gunadarma dengan 60.000 meter kubik batuan vulkanik dari Sungai Elo dan Progo yang terletak sekitar 2 km sebelah timur candi selama 75 tahun.

Menurut prasasti Karangtengah dan Kahulunan (sejarawan J.G. de Casparis), pendiri Borobudur adalah raja Mataram kuno (dinasti Syailendra) yang bernama Samaratungga. Kemudian diselesaikan pada masa putrinya yang bernama Ratu Pramudawardhani. Borobudur diperkirakan dalam pembangunannya memakan waktu setengah abad. Awal mulanya candi ini diperkirakan sebagai tempat pemujaan, J.G. de Casparis menyebutkan bahwa nama asli Borobudur adalah Bhumi Sambhara Bhudhara yang berarti “Bukit himpunan kebajikan sepuluh tingkatan boddhisattwa. Dan menurut sejarawan Borobudur berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Vihara Buddha Uhr yang mempunyai arti “Biara Buddha di Bukit”.

Bentuk bangunan Borobudur berupa punden berundak-undak yang terdiri dari 10 tingkat, setiap tingkatan konon melambangkan tahapan kehidupan manusia. Mahzab Buddha Mahayana menyebutkan setiap orang yang ingin mencapai tingkat (sebagai Budha) mesti melalui setiap tingkatan kehidupan tersebut. Bentuk arsitektur dari candi ini adalah berasitektur Gupta (mencerminkan pengaruh India). Borobudur menyerupai puzzle raksasa yang dipahat sedemikian rupa sehingga saling mengunci satu dengan yang lain dan tersusun dari dua juta balok batu vulkanik.

Ada 2.672 panel yang apabila disusun berjajar mencapai 6 km. Ansambel reliefnya paling lengkap di dunia dan tidak akan tertandingi nilai seninya karena setiap adegannya merupakan mahakarya yang utuh. Borobudur terdiri dari 1.460 panel relief dan 504 stupa akan tetapi panel belum lengkap karena 160 panel ditimbun karena reliefnya dianggap cabul dan vulgar. Panel-panel tersebut terletak pada bagian paling bawah yang berisi adegan Sutra Karmawibhangga atau hukum sebab-akibat.

Baca Juga:   Pencanangan Negeri Seribu Megalit, Wapres RI Paparkan Tiga Langkah Kembangkan Pariwisata Berkearifan Lokal

Karena hal hal tersebut, UNESCO (Lembaga internasional dari PBB) mengakui serta memuji Candi Borobudur adalah salah satu monumen Buddha terbesar yang ada di dunia. Dan menjadikan Borobudur sebagai Warisan Dunia (World Heritage) pada tahun 1991.

Baca Juga:   Kapolri Ingatkan Prokes Bagi Wisatawan yang Berlibur di Bali

Candi Borobudur memang bukan hanya sekedar tempat liburan untuk bersenang-senang atau berjalan-jalan. Ada banyak sisi positif yang bisa kita ambil dari mengunjungi monumen bersejarah ini. Selain mendapatkan suasana baru, kita juga mendapatkan banyak pelajaran dari perjalanan candi ini sendiri.

Sejarah Candi Borobudur ulas pula dalam video menarik dari salah satu Link akun Facebook berikut:

RedKontrasTimes

Related Articles

- Advertisement -
- Advertisement -

Berita Terbaru

Adblock Detected!

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by whitelisting our website.