Sabtu, April 20, 2024
Beranda Sample Page

Sample Page Title

KONTRAS TIMES.COM-ARTIKEL | Kajian dasar mengenai dunia aktivis, kembali ingin saya tulis setelah beberapa kali menjadi narasumber dalam kegiatan Mahasiswa Malang dan pengkaderan PMII Malang.

Sebutan aktivis terus bergulir pada setiap generasi dengan berbagai macam bentuk dan karakternya, bahkan sampai saat ini kita masih sering mendengar , suara dari rekan-rekan yang menyebut dirinya aktivis 1997/1998

Panggilan aktivis memang sangat menarik khususnya bagi temen-teman yang masih dalam jenjang pendidikan, termasuk bagi masyarakat atau kelompok masyarakat yang berani mengalah demi mempertahankan kepentingan masyarakat luas, mengalah untuk tidak memperkaya diri sendiri dan berani menanggung rasa sakit demi kesejahteraan Masyarakat

Penjelasan tersebut sesuai dengan pengertian bahasa atau semantik, aktivis di artikan sebagai orang atau kelompok yang memiliki visi dan misi dengan menggerakkan sebuah organisasi atau kegiatan, dan lebih penting lagi aktivis harus peka terhadap realitas yang terjadi pada masyarakat serta memahami kemauan masyarakat.

Dari penjelasan tersebut tentunya sudah dapat dipahami, aktivis bukanlah orang yang berfikir dan bertindak untuk memperkaya dirinya sendiri, aktivis juga bukan seseorang yang bermodalkan kebencian, melontarkan hujatan dan menyebarkan hasutan.

Aktivis juga bukan orang yang memusuhi masyarakat hanya demi mendapatkan keuntungan untuk dirinya sendiri maupun kelompoknya.

Aktivis harus selalu siap bersama rakyat, untuk menghadapi segala tindakan kesewenang wenangan yang bertentangan dengan Nilai-nilai luhur tujuan terbentuknya pemerintahan dan Negara

Karena itulah Aktivis sering dijuluki sebagai Agent of Change (Agen Perubahan) meraka bertindak sebagai katalis, pemicu terjadinya sebuah perubahan dalam suatu organisasi, sosial, politik, budaya dan aktivis merupakan sosok orang yang punya konsep membangun tatanan masa depan masyarakat luas.

Aktivis juga dikenal dengan the agent of control, dimana aktivis disebut-sebut punya peranan sebagai pengawas atas segala kebijakan yang digulirkan pemerintah untuk rakyatnya, termasuk kebijakan dari perusahaan-perusahan besar, manakala kebijakan tersebut menyimpang dari Amanah Undang-undang yang semestinya menjadi pedoman bersama.

Sebagai the agent of control, wajib bagi aktivis menanggalkan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu, apalagi kepentingan terselubung untuk mencari keuntungan bagi dirinya sendiri dengan menjastis sebagai kepentingan masyarakat akan tetapi sejatinya merugikan masyarakat.

Ideologi- mu Apa..?

Tidak ada satupun pergerakan dan perjuangan yang kokoh tanpa didasari dengan ideologi, sebab itulah idologi sering dibuat sebagai dasar pemikiran, idologi juga menjadi penentu arah, ideologi juga mengandung konsep dan cita-cita, ideologi juga menjadi kendali manakala gerakan-gerakan aktivis tersebut mulai bertentangan dengan tujuan Ideologi, begitupun seharusnya untuk para politikus dan pemangku jabatan.

Baca Juga:   Bupati James Uang Angkat Orang Dekat Jadi Pimpinan OPD, Fraksi Hanura Sebut Sarat Nepotisme
Baca Juga:   Bupati James Uang Angkat Orang Dekat Jadi Pimpinan OPD, Fraksi Hanura Sebut Sarat Nepotisme

Seperti pada masa lalu beberapa ideologi telah membawa pengaruh signifikan terhadap tatanan masyarakat, politik, agama, negara dan budaya, seperti halnya ideologi Kapitalisme, Markisme, Komonisme, Sosialisme, Nasionalisme, Ideologi Pancasila dan banyak lagi ideologi yang disematkan pada Agama

Tanpa ideologi peran aktivis sebagai Agent of Change (Agen Perubahan) serta Sebagai the agent of control, tentu akan bergeser dari nilai-nilai luhur tugas dan tanggung jawab seorang Aktivis

Tanpa ideologi aktivis hanya akan jadi “bola ping pong” dari para pemodal dan agen-agen kapitalisme, aktivis hanya akan menjadi “jongos” yang selalu mengharap pemberian upeti, dan hanya bergerak manakala merasa kepentingan dirinya terancam atau bergerak atas dorongan kepentingan titipan dari orang atau kelompok tertentu.

Gerakan aktifis yang seperti itu sangatlah mudah ditandai dari pola gerakan dan opini yang dibangun seringkali bersifat temporal, pragmatis, teknis dan sesaat, hanya untuk mencapai keuntungan sesaat

Peranan Aktivis dalam Pembedayaan Masyarakat

Pasca reformasi 1997/1998, muncul ribuan kelompok yang selalu mengaku memperjuangkan kepentingan rakyat, akan tetapi lambat laun kelompok-kelompok tersebut mulai kehilangan identitas dan meninggalkan cita-cita luhurnya.

Bahkan seringkali kelompok-kelompok tersebut saling berhadapan satu dengan yang lainnya bukan demi memperjuang kepentingan rakyat, namun hanya sekedar untuk mempertahankan ego komunal dan berebut tempat sumber makanan.

Meskipun demikian, tidak dipungkiri masih ada banyak aktivis yang berjuang sendiri maupun dengan membentuk kelompok-kelompok tetap tegak lurus melakukan upaya-upaya konstruktif Bersama Masyarakat terus maju dan bergerak memberikan solusi dan memajukan Sumberdaya Ekonomi, Sumberdaya Manusia Masyarakat, termasuk menjaga keseimbangan alam dari ancaman predator para kapitalis, yang kerap kali meremehkan hak hidup rakyat kecil, dan seringkali memperalat kekuasaan untuk mencapai tujuan subyektif.

Bentuk-bentuk usaha Positif dan Konstruktif yang bisa dilakukan Aktivis atau organisasi-organisasi perkumpulan aktivis antara lain, bisa dalam bentuk pelatihan keterampilan kerja, seminar, Diklat, kajian- kajian sosial, politik dan budaya termasuk memberikan saran dan kritik secara bertanggungjawab.

Kala Mimpi Aktivis Jadi Pejabat Terwujud Apa yang Terjadi

Jika aktivis itu menjadi Lebel yang membuat seseorang merasa bangga dengan menyandangya, tentunya kebanggaan itu akan berlipat ganda manakala aktivis tersebut menjadi pejabat, setidaknya dengan jabatan itu ia punya kendali untuk merubah keadaan lebih baik atau lebih buruk bagi dirinya maupun masyarakat

Baca Juga:   Bhabinkamtibmas Sukorejo hadiri pertemuan Dengan Gapoktan

Namun bagaimana dengan Komitmen Ideologi dan Idealisme kala awal menjadi Aktivis, apakah semakin meningkat, atau menurun, terkikis habis ketika ia sedang menjadi pejabat.

Baca Juga:   Trenyuh, Bhabinkamtibmas Polres Pacitan Bripka Latip Utomo Bantu Kasur Disabilitas Penyakit Saraf Otak

Saat menjadi pejabat, seorang aktivis punya potensi membuat keadaan lebih baik, setidaknya sesuai cita-cita ideal kala ia melawan ketidakadilan

Akan tetapi aktivis yang mendapat kesempatan sebagai pejabat, ia juga punya potensi menjadi kreator korupsi yang lihai, Aktivis pejabat juga punya keberanian tersembunyi untuk diam-diam berubah menjadi sosok oportunis dan dengan berbagai cara membuat cara-cara lebih halus untuk memperkaya diri sendiri.

Pelan tapi pasti perbuatan oportunis mengubahnya menjadi sosok baru yang elitis dan menjadi sosok new kapitalisme, sebagai contoh sudah tidak terhitung berapa banyak orang dulunya ada di tingkat ketokohan aktivis, justru malah menjadi bagian terpenting dari konspirasi korupsi dan kapitalisme, tak terhitung pula aktivis menjadi jongos dari kaum-kaum penindas modern.

Menakar dan menimbang keberhasilan Aktivis

Jika seorang Pengusaha menilai seberapa besar laba yang didapat untuk menentukan tingkat keberhasilan dan kesuksesan, maka seorang Aktivis keberhasilan dan kesuksesan dilihat dari seberapa besar ia punya peranan menjaga dan memperjuangkan hak-hak rakyat atau setidaknya ikut menjaga keseimbangan agar segala sesuatunya tetap berjalan sesuai Nilai dan Tujuan yang sudah disepakati dalam UUD ’45 serta Ideologi PANCASILA.

Menutup artikel ini, berikut saya sertakan puisi dari Tokoh Nasional yang bangga disebut “Si Binatang Jalang”

AKU

Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang‘kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi.

(Puisi “Aku” Buah Karya Chairil Anwar)

LK

Related Articles

- Advertisement -
- Advertisement -

Berita Terbaru

Adblock Detected!

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by whitelisting our website.