Jumat, April 19, 2024
Beranda Sample Page

Sample Page Title

KONTRASTIMES.COM – Theofilus Allorerung pria 63 tahun itu pernah menjabat sebagai Kepala Inspektorat di Pemprov Sulsel pada tahun 2009. Sekarang merupakan Bupati Tana Toraja terpilih akan dilantik hari ini, Jumat 26 Februari 2021. Pelantikan akan dilakukan di Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan di Kota Makassar.

Pada tahun 2010, Theofilus kemudian memilih mengabdi di kampung halamannya. Maju menjadi Calon Bupati Tana Toraja berpasangan dengan Adelheid Sosang sebagai wakil.

Ia kemudian terpilih dan menjabat sebagai Bupati Tana Toraja pada periode 2010-2015. Saat itu, kemenangannya diwarnai dengan kericuhan. Satu orang warga bahkan dinyatakan meninggal dunia.

Ia kemudian mencoba keberuntungannya untuk periode kedua pada Pilkada 2015 lalu, berpasangan dengan Yohanis Lintin Paembongan. Saat itu, ia diusung Golkar dan PDIP. Namun Theofilus kalah.

Zadrak Tombeg, yang saat ini menjadi wakilnya bahkan pernah menjadi rivalnya pada Pilkada kala itu. Keduanya kalah dari pasangan Nicodemus Biringkanae – Victor Datuan Batara.

Tak puas dengan kekalahan, Theofilus kemudian menggandeng lawan politiknya pada Pilkada 2015, menjadi pasangan di Pilkada 2020, Zadrak Tombeg.

Ia kembali maju setelah sebelumnya menelan kekalahan.

Nasib baik kemudian menghampiri keduanya pada Pilkada serentak bulan Desember lalu. Keduanya dinyatakan menang setelah berhasil menumbangkan petahana Nicodemus Biringkanae-Victor Datuan Batara dan pasangan Albertus Patarru – Jhon Diplomasi.

22 Januari lalu, kemenangannya ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum. Kini, Theo-Zadrak akan kembali mengabdi untuk Tana Toraja mulai Jumat besok.

Tidak Pernah Punya Rumah

Namun, ada yang menarik dari kisah hidup sang bupati terpilih. Kendati pernah menjabat sebagai orang nomor satu di Tana Toraja, ternyata sampai sekarang Theofilus tidak punya rumah.

Hal tersebut diungkap Theofilus di kanal youtube Upi Show saat menjadi narasumber pada 24 November lalu. Ia mengaku masih menumpang di rumah mertua dan orang tua.

“(Numpang) di (rumah) pondok mertua indah atau rumah orang tua,” kata Theo sambil tertawa.

Baca Juga:   Siapa Wilson Lalengke, Tokoh Pers Korban Drama Pidana Karangan Bunga

Ia mengaku bisa saja membeli rumah. Namun, saat itu penghasilannya sebagai PNS di Pemprov Sulsel tak mencukupi untuk membeli rumah yang diinginkannya.

Baca Juga:   Bersama Dandim Gresik, Bupati Gus Yani Sidak Minyak Goreng Di Pasar Dan Swalayan.

Jabatannya sebagai Kepala Inspektorat kala itu setidaknya bisa punya rumah tipe 74. Namun, niatnya diundur-undur terus sehingga belum tercapai sampai sekarang.

“Iya, tidak punya rumah, kalau mau punya rumah, bisa saja. Saya ketika di Makassar, masuk jadi PNS biasanya kan tipe 36. Jadi saya berpikir, tunggu lah mungkin bisa dapat tipe 74. Ternyata pendapatan kita tidak mampu mengimbangi kenaikan dari harga rumah,” tambahnya.

Namun, ia bersyukur lahir dan besar di keluarga yang punya pemukiman yang luas. Ia bisa pulang ke kampung halamannya kapan saja.

Ia juga masih bercita-cita untuk tetap punya rumah ke depan. Setidaknya bisa diwariskan untuk putrinya kelak.

“Sehingga ini yang selalu menjadi kapan (punya rumah). Tetap saya punya cita-cita, karena kebetulan anak saya satu. Masa sih tidak punya rumah. Paling tidak rumah kayu saja dibuatkan,” tandasnya.

Fahrudin melangsir dari suara.com di tulis Lorensia Clara Tambing, judul asli artikel “Theofilus Allorerung, Bupati Tana Toraja Dua Periode yang Tidak Punya Rumah”

Related Articles

- Advertisement -
- Advertisement -

Berita Terbaru

Adblock Detected!

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by whitelisting our website.