Jumat, April 19, 2024
Beranda Sample Page

Sample Page Title

Banyuwangi, Kontrastimes.com –
Pernyataan Moh Imam Ghozali, SH yang juga Pendiri dan Pembina Yayasan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Nusantara Banyuwangi (YPMN-B) tersebut terlontar setelah dirinya menuding jjka ada dua kasus besar yang baru saja terjadi didalam tubuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu namun menguap atau menghilang begitu saja tanpa ada proses lebih lanjut.

Kepada awak media Ghozali menyebutkan jika dua kasus yang dimaksudkan adalah dilepaskannya tiga orang terduga pelaku tindak pidana ilegal loging dengan Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Petak 48 K yang masuk wilayah RPH Senepo Utara pada hari Selasa (11/8/2020) yang lalu, dengan kerugian sesuai barang bukti yang ditemukan hingga mencapai puluhan juta rupiah.

“Menurut informasi yang kita dapatkan, peristiwa dugaan pencurian kayu jati itu melibatkan tiga orang warga desa Tegalsari kecamatan Tegalsari yakni berinisial SNT, WYN dan JWD yang dipergoki dan ditangkap langsung oleh petugas Perhutani, Sunardi selaku Polmob, Boiran Korwas Piket dan Sutaman KRPH Senepo Utara dan kemudian para pelaku serta barang bukti berupa 7 batang pohon jati dan satu unit sepeda motor roda tiga merk Tossa juga telah diserahkan ke pihak Polsek Siliragung, tapi kenapa saat ini kasusnya malah dihentikan oleh pihak perhutani sendiri??”, Ungkap Ghozali dengan nada heran, Kamis (27/8/2020).

Masih menurut Ghozali, pihaknya sudah bisa menghubungi Nur Budi Suatyo selaku ADM Banyuwangi Selatan via telepon pada hari Senin 24 Agustus 2020 yang lalu dan saat di klarifikasi membenarkan adanya Kasus Petinggi perhutani selatan terciduk sedang main kartu di kantor RPH Benculuk selanjutnya di bawa ke polres, namun karena tidak cukup bukti di lepas.

Sesuai pernyataan saat diklarifikasi Ghozali, ADM yang juga membenarkan adanya penangkapan Tiga orang kasus Ilegal Loging di Polsek Siliragung kemudian dilepaskan setelah dilakukan pencabutan laporan.

Dengan memperdengarkan rekaman pembicaraannya dengan ADM Perhutani Banyuwangi, dihadapan awak media,
Ghozali sangat menyayangkan sikap ADIGANG ,ADIGUNG, ADIGUNA dari para pejabat di BUMN Kehutanan tersebut yang sampai saat ini sangat sulit ditemui yang justru malah akan memberikan kesan negatif padahal klarifikasi dan informasi penting dilakukan untuk kepentingan Civic Education.

Baca Juga:   Meski Hari Libur, Babinsa Klungkung Tetap Gencarkan Penyemprotan Disinfektan
Baca Juga:   Bertemu Dewan Pers, Presiden Tegaskan Soal Kebebasan Insan Pers

“Terlebih dengan informasi yang berkembang, jika pak Waka ADM dan beberapa anggotanya sempat diamankan oleh polisi karena diduga tertangkap tangan sedang main judi diruangan kantornya, terlepas kemudian tidak terbukti, namun sebagai perilaku pejabat itu sudah menjadi bentuk contoh moralitas yang kurang elok , apa lagi kalau tidak ada sangsi dari pimpinan pusat perhutani sendiri,makanya saya berani bilang jika Perhutani Banyuwangi memang Luar Biasa”, imbuh Ghozali.

“Dan perlu diketahui selama saya bergerak sebagai aktivis ini untuk pertama kalinya saya menyorot perhutani selatan, makanya saya berharap kedepan ada komunikasi yang baik, apa lagi saya juga termasuk masyarakat Banyuwangi selatan”, pungkasnya.

Sayangnya, hingga berita ini ditayangkan, Nur Budi Sustyo, ADM Banyuwangi Selatan dihubungi beberapakali untuk dikonfirmasi melalui telepon selulernya tidak mengangkat serta di kirim pesan melalui aplikasi WhatsAppnya juga tidak dibaca.

(SHT)

Related Articles

- Advertisement -
- Advertisement -

Berita Terbaru

Adblock Detected!

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by whitelisting our website.