Kamis, Maret 28, 2024
Beranda Sample Page

Sample Page Title

Kontras TIMES.COM | Kabupaten Blitar – Melalui uang pribadinya, Wakil Bupati (Wabup) Blitar Rahmat Santoso menyatakan siap membantu pembangunan sumur bor di beberapa kecamatan untuk mengantisipasi ancaman kekeringan yang mengancam panen para petani Wilayah Kabupaten Blitar.

Pernyataan tersebut disampaikan Rahmat Santoso, saat menghadiri rapat koordinasi (rakor) terkait irigasi di Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Senin (8/8/2022), di balai pertemuan kantor Kecamatan Gandusari.

Wabup Rahmat Santoso menjelaskan, berdasarkan informasi yang ia terima, para petani di Kecamatan Gandusari, Selopuro, Talun dan Wlingi tengah dihantui gagal panen akibat ancaman kekeringan yang bisa terjadi lantaran belum adanya sistem irigasi yang bagus.

Demi menunjang irigasi yang membantu kepentingan petani dalam mengoptimalkan produksi pertaniannya, Wabup Rahmat segera membangunkan sumur bor untuk menjawab keluhan para petani.

“Anggaran dana Pembangunan sumur bor dari uang pribadi saya,” tegas Rahmat Santoso.(09/08/’22).

Disinggung persoalan kebutuhan anggaran pembangunan sumur bor, Rahmat Santoso mengungkapkan sebenarnya merupakan domain APBD dan tugas bupati bersama TP2ID (Tim Percepatan Pembangunan Inovasi Daerah), Rahmat berpendapat, dalam membantu biaya pembangunan sumur bor itu memang dalam rangka menunaikan tupoksinya dalam hal pengawasan dan pembinaan.

“Karena melihat urgensi, saya akan membantu dengan dana keuangan pribadi. Kan saya selalu membantu untuk kepentingan masyarakat tidak menggunakan APBD to,” tukas Rahmat Santoso.

Rahmat Santoso tidak menampik kondisi kemarau yang tengah terjadi di Kabupaten Blitar ini jika tidak diantisipasi secara dini bisa berakibat fatal bagi para petani. “Karena keempat kecamatan tadi ada beberapa desa yang sangat menggantungkan pasokan air untuk lahan pertanian dari hulu sungai yang terletak di kawasan Desa Gadungan, agar semua dapat mengairi area persawahan karena debit air sangat minim,” sambungnya.

“Masalah pengairan menjelang musim kemarau ini dengan kesepakatan penggunaan air yang dibuat tahun 1982, ini sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi sekarang. Irigasi di Desa Gadungan sekarang ini debet airnya juga sudah banyak berkurang. Sehingga tidak mungkin dibagikan dengan merata. Ayo kita cari solusi dengan berdiskusi,” tukasnya.

Baca Juga:   Bupati Ponorogo Undang Perhutani KPH Lawu Dan KPH Madiun Untuk Bahas Pengembangan Pariwisata
Baca Juga:   Polres Magetan Akan Punya Dua Polsek Baru di Hari Bhayangkara Ke - 77

Wabup Rahmat Santoso menyarankan, agar warga setempat menggiatkan kerjasama menanam pohon di sekitar kawasan sumber mata air yang bisa berfungsi sebagai penahan air saat musim hujan. Kemudian untuk solusi jangka pendeknya, selain dilakukan pembuatan sumur bor tadi, juga membuat sudetan dari Sungai besar terdekat seperti Kali Njari.

“Namun saat ini lahan untuk sudetan belum terlaksana karena masih ada kendala. Langkah selanjutnya untuk kedepanya bisa dibuatkan sumur bor, termasuk sudetan yang sudah kita diskusikan tadi, yang sudah disepakati oleh ahli waris pemilk tanah tadi, sekarang tinggal meneruskan proses administrasinya,” pungkas Wabup Blitar yang akrab dipanggil Makdhe Rahmat.

Jurnalis: KTI

Related Articles

- Advertisement -
- Advertisement -

Berita Terbaru

Adblock Detected!

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by whitelisting our website.