Rabu, April 24, 2024
Beranda Sample Page

Sample Page Title

KONTRASTIMES.COM-BANYUWANGI, Mengacu pada prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk beberapa wilayah masih dengan intensitas hujan yang tinggi diperkirakan sampai pertengahan bulan maret, begitupun untuk wilayah kecamatan di beberapa kota Banyuwangi terpantau hujan dengan intensitas sedang dan tinggi.

Sulitnya budidaya cabai rawit merah pada kondisi cuaca dengan intensitas hujan yang tinggi, membuat petani cabai rawit harus melakukan perawatan yang sangat extra dalam menggunakan pupuk dan obat-obatan pertanian.

Mahalnya harga obat-obatan pertanian, petani harus mengeluarkan biaya produksi lima kali lipat dari biasanya agar supaya tanamannya tetap bisa bertahan dari serangan penyakit yang timbul dari dampak hujan yang terus menerus, seperti penyakit layu Fusarium , Antraknosa, busuk batang dan busuk buah (cacar).

Tak jarang petani yang gagal panen ketika budidaya cabai rawit merah (CRM) pada saat musim hujan (MH) karena cepatnya serangan penyakit yang timbul pada cuaca ekstrim seperti saat ini. Maka wajar saja harga cabai rawit merah dan varietas cabe lainnya mengalami lonjakan harga yang terus tinggi.

Dari pantauan wartawan Kontrastimes.com untuk harga cabai rawit merah (CRM) pasar induk kecamatan Genteng kabupaten Banyuwangi tembus pada angka Rp 85.000 per kilonya ke tingkat akhir konsumen untuk yang kualitas super. Tidak menutup kemungkinan untuk wilayah lain bisa tembus pada angka Rp 100.000 per kilonya dengan perhitungan biaya akomodasi dan transportasinya.

Masyarakat penikmat pedas dan warung-warung kuliner yang menyajikan menu-menu hidangan pedas juga ikut menyesuaikan harga menunya akibat lonjakan harga cabai rawit merah (CRM) yang begitu pedas.

Dari hasil wawancara dengan beberapa petani cabai rawit merah yang menyetorkan hasil panennya di pasar induk kecamatan Genteng, mereka menuturkan, ” lek pingin panen nggeh Kedah dirawat tenanan mas, masio obat-obatan regine mboten murah, Alhamdulillah regine sae lombok’e toh mboten mben ulan regine sae, dereng karuan setahun pindah.” ( Kalau pingin panen ya harus dirawat sungguh-sungguh mas, meskipun obat-obatan harganya tidak murah, Alhamdulillah harganya bagus cabainya toh juga tidak setiap bulannya harganya bagus, belum tentu satu tahun sekali bagus harganya)”.

Baca Juga:   Jaga Perekonomian Masyarakat, Banyuwangi Gencarkan Surveilans dan Bagikan Vitamin Gratis Cegah PMK
Baca Juga:   Bertemu Wakil PM Singapura, Wapres K.H. Ma'ruf Amin Lakukan Penguatan Kerjasama Ekonomi Kedua Negara

Tutur seorang petani saat ditemui wartawan kontrastimes.com di pasar induk kecamatan Genteng kabupaten Banyuwangi.

Imron

Related Articles

- Advertisement -
- Advertisement -

Berita Terbaru

Adblock Detected!

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by whitelisting our website.