Sabtu, April 20, 2024
Beranda Sample Page

Sample Page Title

KONTRASTIMES.COM–SUMUT/Medan wilayah daerah Amplas, tepatnya di daerah jalan Menteng Medan – Sumatera Utara,IBu Muda STRES,Cekik Leher Hingga Todongkan Pisau, Trauma Diceraikan Suami,Pada Sabtu(27/02/21)

Viral video penganiayaan anak sudah beredar di kalangan masyarakat Medan,dalam video tersebut Seorang Anak di Ancam mengunakan senjata tajam (Sajam) pakai pisau di sebarkan melalui media sosial.

Tempat kejadian perkara(TKP)Peristiwa ini terjadi di kawasan padat penduduk daerah perumahan di jalan Menteng VII Kelurahan Medan Tenggara, Kecamatan Medan Denai, persis dekat Stasiun Bus terminal Amplas-Sumut.

Keterangan di himpun dari Kepala Lingkungan(Kevling) V Kelurahan Medan Tenggara Kecamatan Medan Denai di wilayah perumahan kavling”,Robinhut Sagala yang menyebutkan bahwa korban masih berumur 7 tahun.”telah di aniaya orang tuanya,ibu dari si anak Besar dugaannya STRESS Karna di Cerai Suaminya.
Viral video penganiayaan anak hingga mengancam pakai pisau di media sosial.

Peristiwa ini terjadi di daerah perumahan di Menteng VII Kelurahan Medan Tenggara, Kecamatan Medan Denai.
Kepala Lingkungan V Kelurahan Medan Tenggara Kecamatan Medan Denai Robinhut Sagala yang menyebutkan bahwa korban masih berumur 7 tahun.

Ditelusuri dari Vide Viral ternyata pelaku kekerasan tak lain rupa nya sang ibu, bernama lestari Nova berumur 35 tahun bekerja sebagai ibu rumah tangga.

Kasus ini bermula di mana pelaku Lestari Nova Boru Pakpahan dan suaminya Deven Janto Padang mengalami persoalan rumah tangga hingga akhirnya berpisah.

Sehingga sang ibu menagih uang belanja anaknya dengan mengancam suaminya dengan menunjukkan video kekerasan yang ditujukan pada suaminya.

“Nama korban KDP berumur 7 tahun, ibunya Lestari Nova bekerja sebagai ibu rumah tangga umurnya 35 tahun.

Alamat tempat kejadian perkara di Jalan Menteng VII Kelurahan Menteng Tenggara, Kecamatan Medan Denai Komplek The Green 8 J lantai dua tempat tinggal mereka,” bebernya, pada hari Sabtu (27/2/2021)ujarnya.

Ia menyebutkan bahwa penganiayaan telah berulang kali terjadi sejak tahun 2018.
Di mana awal mula kasus ini karena keretakan di keluarga akibat perceraian nya terdahulu Sang ibu/Isteri nya STRES akibat Trauma Diceraikan Suami nya,Di mana awal mula kasus ini karena keretakan rumah tangga di keluarga si korban anak umur 7 tahun tersebut.

Baca Juga:   Buka Rakernas Dekranas 2022: Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin Dorong Peningkatan Daya Saing dan Kesejahteraan Perajin
Baca Juga:   Berkas Kasus Tragedi Pembunuhan Duren Tiga Ferdy Sambo P-21

Robinhut menceritakan bahwa pihak aparatur desa dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sudah mendatangi keluarga pelaku dan sudah pernah membuat surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya.

“Awal mula kejadian mereka tidak akur sebagai suami istri sehingga pada tanggal 26 November 2020 mereka membuat surat perjanjian di tempat tinggal mereka.

Yang dihadiri oleh aparatur pemerintahan diantaranya Lurah, Kepling, Bhabinkamtibmas, dan KPA,” bebernya.

Robinhut menjelaskan bahwa kasus ini kembali viral di media sosial dan masyarakat pada tanggal 23 Februari 2021.

“Viral pertama kali di rumah mereka, menurut keterangan kakak pelaku malam Senin kemarin,” bebernya.
Saat ditanyai lebih lanjut kondisi sang anak, pihak Kepling belum dapat mengetahui.

“Kondisi anak sampai sekarang kita tidak ada bertemu dan tidak mengetahui kondisi si anak,” bebernya.
Video berdurasi 1.15 menit tersebut menunjukkan seorang anak laki-laki tak berdaya dipukul hingga dicekik oleh seorang perempuan di atas tempat tidur Sungguh malang nasib bocah 7 tahun itu.,ini cuplikan Viral Videonya dalam Kalimat nya:

“Sini kau, kau kirim apa enggak, kau kirim sekolahnya apa enggak, kau kirim apa enggak uang sekolahnya.
Sudah kubayar itu duluan, kau kirim apa enggak, kau kirim apa enggak,” teriak seorang ibu sambil merekam video.

Sudah kubayar itu duluan, kau kirim apa enggak, kau kirim apa enggak,” teriak seorang ibu sambil merekam video.
Di durasi selanjutnya, terlihat ibu tersebut menodongkan pisau di wajah anak tersebut sambil berkata.
“Tahu ini, ini u enak kali kusayat ini, atau ini.

Aku ini bukan siapa-siapa mu bagus-bagus enggak caramu.
Kekmana caramu membikin aku enggak jadi istrimu lagi, kekmana caramu pu*mk,” tuturnya.

Di durasi selanjutnya terlihat seorang pria sedang video call dengan ibu tersebut sambil berkata : Home

Viral Ibu Siksa Anak di Medan, Cekik Leher Hingga Todongkan Pisau, Trauma Diduga TRESS.,
Sudah kubayar itu duluan, kau kirim apa enggak, kau kirim apa enggak,” teriak seorang ibu sambil merekam video.
Di durasi selanjutnya, terlihat ibu tersebut menodongkan pisau di wajah anak tersebut sambil berkata.

Baca Juga:   Masa Adven Minggu Pertama Polsek Air Besar Laksanakan Pam Ibadah Umat Kristiani
Baca Juga:   Kodim 0804/Magetan Gelar Binsiap Apwil Dan Puanter Semester I TA. 2022

“Tahu ini, ini u enak kali kusayat ini, atau ini.
Aku ini bukan siapa-siapa mu bagus-bagus enggak caramu.

Kekmana caramu membikin aku enggak jadi istrimu lagi, kekmana caramu pu*mk,” tuturnya.
Di durasi selanjutnya terlihat seorang pria sedang video call dengan ibu tersebut sambil berkata :

“ini anak kau ya anjng, anak kau, bbi kau, ko*ol kau itu aja urusi, puas aku, kau kasih nggak uang belanjanya kimk kau,” cetusnya.

“Enggak punya otak kau, anak kecil kau pukuli begitu,” kata pria yang memegang handphone tersebut.

Sebelumnya saat dikonfirmasi terkait Video Viral nya,pihak Aparat Penegak Hukum (APH) Kepolisian melalui Kapolsek Medan Area Kompol Faidir Chaniago menyebutkan pihaknya sudah melakukan pengecekan di lokasi TKP ke Perumahan Menteng VII yang dikabarkan Peristiwa penganiayaan anak 7 tahun yang Viral Videonya tersebut.

Tetapi, ia menyebutkan bahwa isi rumah sudah kosong dan tidak ada penghuninya lagi.”Iya sudah juga meyambangi (mengecek), ibu dan anaknya itu sudah berangkat dua-dua, kondisi rumah sudah kosong tiada penghuninya,”Pungkas, Kapolsek Faidir.

Penulis ,:‘Endy©”

Related Articles

- Advertisement -
- Advertisement -

Berita Terbaru

Adblock Detected!

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by whitelisting our website.