Kamis, April 25, 2024
Beranda Sample Page

Sample Page Title

KONTRASTIMES.COM-
Menurut sebuah penelitian di tahun 2015 menyatakan, 95 persen responden mengaku mencukur rambut kemaluan minimal sekali dalam empat minggu.

Memang mencukur rambut kemaluan adalah bagian dari perawatan tubuh dan bahkan perilaku ini cukup umum dikalangan orang dewasa.

Dalam penelitian itu juga dijelaskan, 60 persen pria menyukai pasangan yang tidak berambut kemaluannya. Sedangan bagi wanita, 24 persen yang menyukainya.

Nah, setiap orang pasti mempunyai alasan yang berbeda dalam mencukur rambut kemaluan. Diantaranya sebagai berikut.

  1. Selera pribadi
  2. Selera pasangan
  3. Peningkatan kepuasan

Berdasarkan survey pada tahun 2019 menunjukkan korelasi antara praktik mencukur rambut kemaluan dan kepuasan hubungan. Ditemukan juga, wanita yang melaporkan mencukur rambut kemaluan telah meningkatkan perasaan feminitas.

Meski demikian, mencukur rambut kemaluan juga memiliki resiko. Tapi, resiko ini lebih pada dampak dari cara mencukurnya. Seperti, munculnya rasa gatal,potongan kecil dari pisau cukur,berpotensi menimbulkan kelecetan,luka bakar, jika pakai penghilang rambut berbahan kimia,timbulnya ruam dan infeksi.

Ada beberapa metode sederhana yang dapat dicoba untuk mencukur rambut kemaluan di rumah. Tapi, yang lebih penting adalah dipilih yang meminimalisir cidera.

-Mencukur dengan alat

Cara ini dapat menghilangkan rambut kemaluan dalam sekejap, tetapi dapat menyebabkan lecet, gatal, atau ruam.

-Waxing

Cara menghilangkan rambut kemaluan dengan waxing sangat menyakitkan dan dapat mengakibatkan pendarahan, serta iritasi.

-Menggunakan bahan kimia

Krim depilatory dapat menghilangkan rambut kemaluan, tetapi kulit sensitif dapat terbakar atau bereaksi buruk terhadap bahan kimia.

-Pemangkasan

Kita dapat menggunakan gunting atau alat cukur listrik untuk memangkas dan merawat rambut kemaluan.

Pada akhirnya, keputusan mencukur rambut kemaluan adalah selera pribadi. Kapan harus dilakukan dan apa tujuannya, semua tergantung kita. Yang penting kita bisa merasa bahagia dan membahagiakan.(Red)

Related Articles

- Advertisement -
- Advertisement -

Berita Terbaru

Adblock Detected!

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by whitelisting our website.