KONTRASTIMES.COM- JAKARTA | Beredar kabar adanya campur tangan Rektorat terhadap Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden BEM UNAIR.

Dari email yang diterima Kontras TIMES pada (27/01/’22), Kabar itu disampaikan akun instagram Parlemen Mahasiswa UNAIR @parmaunair pada Minggu (23/1).

Dalam uraiannya, akun ini mengatakan bahwa Pemilihan diadakan oleh MPM UNAIR.

Namun berdasarkan uraiannya, ada punggawa MPM UNAIR yang pernah diarahkan rektorat untuk memilih salah satu calon.

“Kalo dulu, ada beberapa punggawa MPM yang udah dilobby oleh rektorat loh bestie!,” ungkap akun tersebut.

“Dulu temen deketku ada yang curhat ke aku, katanya dapat telepon mesra dari rektorat, ada juga dari dekanat fakultasnya, sebut saja Mr. X ya bestie. Nah si Mr. X ini usut punya usut dulunya telepon buat ngarahin punggawa MPM buat ikut dukung ke salah satu calon nih, pas banget tuh teleponnya masuk deket banget sama hari H pemilihan Ketua & Wakil Ketua BEM Unair,” jelasnya.

Ancamannya kalau tidak mendukung calon yang tidak dikehendaki ole rektorat, akun itu menjelaskan, anggota MPM  yang bersangkutan akan dikenai sanksi berupa ancaman nilai E hingga drop out (DO)

“Ancamannya sih kalo nggak ndukung bakal kena E skripsi atau tugasnya, eh tapi juga ada yang sampek diancem DO lohh!,”.

Sementara itu, Hadi Subhan selaku Pembantu Rektor III / Direktur Kemahasiswaan Unair, menepis opini tersebut dengan mengatakan, bahwa itu bagian dari strategi pemenangan bisa pakai media pakai isu dan lain-lain.

“Kita jamin Angota MPM aktifis-aktifis militan yang senioritas teruji di fakultas masing-masing, dan MPM ini anggotanya dari BEM Fakultas,DLM dan UKM yang semuanya mahasiswa Lama”.kata Hadi Subhan waktu dikonfirmasi Redaksi Kontras TIMES lewat telepon seluler. (27/01/’22)

Editor:Puput