KONTRASTIMES.COM- BLITAR | Kota Blitar selain menjadi tempat bersemayamnya sang Proklamator Bung Karno, juga terdapat satu destinasi yang cukup menyita perhatian karena namanya yang penuh misteri, yakni Pantai Gondo Mayit.
Nama yang cukup menyeramkan itu membuat sebagian orang beranggapan pantai yang berlokasi di Desa Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto, itu angker. Gondo Mayit sendiri memiliki arti bau mayat. Konon, pantai ini diberi nama tersebut lantaran pernah ditemukan banyak mayat hingga tercium bau yang menyengat di sekitar pantai.
Selain memiliki kisah misteri, Pantai Gondo Mayit Blitar juga terdapat pesanggrahan yang menjadi tempat persinggahan Nyi Roro Kidul.
Meski memiliki nama yang menyeramkan, pantai yang masih alami dan bersih ini menawarkan pemandangan yang mempesona. Lokasi pantai ini berada tak jauh dari Pantai Tampakrejo, atau berada sisi timurnya. Alam yang asri yang berpadu dengan pantai yang masih alami serta pasir putihnya membuat pantai ini tampak begitu menawan.
Bau Pasetran di Pantai Gondo Mayit
Selain karena kemunculan bau mayat, ada versi lain soal penyebab pantai diberi nama Gondo Mayit. Berdasarkan keterangan unggahan di akun Instagram @buminusantara.id, misteri bau muncul di sekitar pantai Gondo Mayit Blitar bukan dari mayat yang membusuk. Melainkan dari pasetran yang berada di atas.
Pasetran tersebut disebut menyerupai petilasan dari tokoh Babad yang berada di daerah tersebut. Konon, tokoh Babad itu memiliki kekuatan luar biasa karena kerap bersemedi di atas bukit untuk bertemu dengan penguasa pantai selatan.
Tak hanya itu, unggahan pada akun Instagram tersebut juga menyebut adanya Rajah Semesta. Rajah ialah kumpulan huruf atau kalimat yang membentuk suatu gambar. Rajah dipercaya dapat menyembuhkan penyakit, memberi kesaktian, keselamtan atau pengasihan.
Bentuk dan huruf rajah, ada yang dapat dibaca membentuk kata dan ada yang hanya dapat berupa huruf. Bentuk rajah juga bermacam-macam seperti bulat, kotak, segitiga dan lainnya. Konon, di Pantai Gondo Mayit terdapat Rajah Semesta dan belum banyak masyarakat sekitar yang mengetahui.
(Red)