Rabu, April 24, 2024
Beranda Sample Page

Sample Page Title

Kontras TIMES.COM | Banyuwangi- Perwakilan Para Sesepuh Pendekar Pagar Nusa (PN) Banyuwangi, Barisan Gusdurian dan tokoh-tokoh muda Warga NU Kultural Banyuwangi melakukan silaturahmi ke-Kediaman Gus Ainul Yaqin bin KH Imam Muhtadi Langring , pada 12 Februari 2023.

Selain bersilaturahmi, Perwakilan Para Sesepuh Pendekar Pagar Nusa (PN) Banyuwangi, Barisan Gusdurian dan tokoh Warga NU Kultural Banyuwangi tersebut juga melamar Gus Ainul Yaqin untuk bersedia maju sebagai Kandidat Baru Ketua Tanfidziah PC NU Banyuwangi, pada Konferensi Cabang (Konfercab) PCNU Banyuwangi yang kemungkinan digelar pertengahan tahun 2023.

Menanggapi keinginan dari Para Sesepuh Pendekar Pagar Nusa (PN) Banyuwangi, Barisan Gusdurian dan toko Warga NU Kultural Banyuwangi, Gus Ainul Yaqin menyatakan kesediaannya untuk maju sebagai Kandidat Baru Ketua Tanfidziah PC NU Banyuwangi.

“Insyaallah saya siap dan semoga Allah SWT mengabulkan keinginan kita untuk menjadikan NU lebih baik dan menjadikan PC NU Banyuwangi sebagai tempat bagi semua Warga Nahdiyin,” ucap Gus Ainul Yaqin.(12/02/’23).

Sementara itu, perwakilan dari Sesepuh Pendekar Pagar Nusa (PN) Banyuwangi, Barisan Gusdurian dan tokoh Warga NU Kultural Banyuwangi terlihat hadir dalam pertemuan tersebut yaitu H Hasan, P Ali Maki Syamwiel Ketua Pagar Nusa Pertama Banyuwangi, Hasyik Ali, Shodik, Solikin, Sukur, Mahfud, Fatchurahman Sodik, Mukhlis Abd Azis, Buari, Suhera, Anwar, Ikhsan Zurodz, Muh Roin , Abd Hanan , Mesadi, Heisudi, Tohir Wijaya, Sugiono Yusuf dan Muhammad Imam Ghozali.

Dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi Kontras Times dari para Sesepuh Pendekar Pagar Nusa (PN) Banyuwangi, Barisan Gusdurian dan tokoh Warga NU Kultural Banyuwangi, mengungkapkan pengajuan Kandidat Baru Ketua Tanfidziah PC NU Banyuwangi , diharapkan nantinya bisa menjadi pemersatu dan Pengayom bagi Warga Nahdiyin.

Terlebih nanti bisa menjadi, tokoh panutan yang bisa menginspirasi generasi-generasi berikutnya untuk berhikmat dalam Jam’iyyah Nahdlatul Ulama’ (NU) dengan hikmat yang sebenarnya.

Sebab didalam wadah Jam’iyah NU, terdapat banyak Ulama’ panutan yang karena itu baik buruknya NU akan berdampak besar pada masyarakat, tokoh dan umarok.

Baca Juga:   Sigap Atasi Keluhan Warga Perbatasan Papua, Satgas Yonif 126/KC Keliling Kampung Berikan Pengobatan Gratis

Sebagaimana dikutip dari kitab Ihya’ Ulumid Din, Juz 2 halaman 238:
ما فسدت الرعية إلا بفساد الملوك وما فسدت الملوك إلا بفساد العلماء “
“Tidaklah terjadi kerusakan rakyat itu kecuali dengan kerusakan penguasa, dan tidaklah rusak para penguasa kecuali dengan kerusakan para ulama.”

Baca Juga:   Lagi, Danramil 1710-07 Mapurujaya Bersama Babinsa Dan Puskesmas Jenguk Anak Asuh Stunting Di Wilayah Binaan

Proses Awal Penunjukan Kandidat Baru Ketua Tanfidziah PC NU Banyuwangi.

Para Sesepuh Pendekar Pagar Nusa (PN) Banyuwangi, Barisan Gusdurian dan tokoh Warga NU Kultural Banyuwangi, berusaha dengan seksama memilah beberapa tokoh NU, sebelum kemudian disepakati Gus Ainul Yaqin bin KH Imam Muhtadi diajukan sebagai Kandidat Baru Ketua Tanfidziah PC NU Banyuwangi.

Sebelumnya, terdapat 5 kandidat yang diajukan untuk dilakukan istikharah yaitu:

1.Gus Ainul Yaqin bin KH imam Muhtadi Langring.

  1. Gus Rouf bin KH Hasan Sadzili Mberasan.
  2. Gus Sholehuddin nur bin KH Nuruddin Qosim.
  3. Gus Taufik Zarkasyi bin KH Zarkasyi Junaidi Bustanul Makmur.
  4. Gus Sidik bin KH Wahid Banyuwangi kota .

Kelima nama tersebut selanjutnya diserahkan kepada KH Rofi’i Hayat Krasak dan KH.Toha Blumbangan untuk melakukan Istikharah, sehingga muncul dua nama:

1.Gus Ainul Yaqin bin KH imam Muhtadi Langring.(Kandidat Baru Ketua Tanfidziah PC NU Banyuwangi)

  1. Gus Rouf bin KH Hasan Syadili bin KH.Iskandar.(Kandidat Baru Ketua Syuriah PC NU Banyuwangi)

Dari dua nama itulah, kemudian disepakati untuk diusung sebagai Kandidat Baru Ketua Tanfidziah dan Syuriah PC NU Banyuwangi pada Konfercab PC NU Banyuwangi.

Dasar dan Keutamaan Menjalankan Hasil Istikharah:

Dalam Musnad Imam Ahmad, dari hadits Saad bin Abi Waqqash, dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda,

من سعادة ابن آدم استخارة الله ورضاه بما قضى الله ، ومن شقاوة ابن آدم ترك استخارة الله وسخطه بما قضى الله

“Di antara (sebab) kebahagiaan seorang Anak Adam adalah istikharahnya dia kepada Allah dan ridha terhadap apa yang Allah tetapkan kepada-Nya. Dan di antara sebab kesengsaraan Anak Adam adalah meninggalkan istikharah kepada Allah dan murka terhadap apa yang Allah tetapkan baginya.”

Baca Juga:   Menhan Prabowo Pimpin Sidang ke-10 ADMM-Plus dan Handover Ceremony Keketuaan ASEAN

Kata Imam Ibn Taimiyyah rahimahullah ;

ما ندم من استخار الخالق وشاور المخلوقين وثبت في أمره
‘Tidak menyesal orang yang selalu istikharah kepada Sang Khaliq dan bermusyawarah kepada makhluk serta teguh dalam perkaranya.’

مَا خَابَ مَنِ اسْتَخَارَ وَلاَ نَدِمَ مَنِ اسْتَشَارَ وَلاَ عَالَ مَنِ اقْتَصَدَ
“Tidak akan merugi orang yang beristikharah, tidak akan kecewa orang yang bermusyawarah, dan tidak akan miskin orang yang hidupnya hemat.” (HR. At-Thabarani)

Baca Juga:   Dialog Empat Pilar, Prank PT BSI Sejahterakan Rakyat Banyuwangi

Dea D

Related Articles

- Advertisement -
- Advertisement -

Berita Terbaru

Adblock Detected!

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by whitelisting our website.