Rabu, April 24, 2024
Beranda Sample Page

Sample Page Title

KONTRASTIMES.COM-JAKARTA, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan seluruh awak kapal KRI Nanggala-402 yang berjumlah 53 orang dipastikan meninggal dunia. Hal ini diketahui berdasarkan hasil citra bawah air secara visual menggunakan kamera.
Hadi menuturkan bagian dari KRI Nanggala yang meliputi kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan, hingga baju keselamatan awak kapal MK 11 telah ditemukan.

“Berdasarkan bukti-bukti otentik tersebut, dapat dinyatakan bahwa KRI Nanggala telah tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur,” ujar Hadi dalam konferensi pers, Minggu (25/4).

“Oleh karena itu dengan kesedihan yang mendalam, selaku Panglima TNI saya menyatakan bahwa 53 personel yang onboard KRI Nanggala 402 telah gugur. Prajurit-prajurit terbaik Hiu Kencana telah gugur saat menjalankan tugas di perairan utara Bali”.

Bersamaan dengan itu, Hadi menyampaikan rasa duka cita mendalam Buat Prajurit Militer kesatria Tangguh Patriot Bangsa Indonesia, Dia mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk sama-sama mendoakan bagi para patriot yang gugur.

“Atas nama prajurit dan keluarga besar TNI, selaku panglima saya sampaikan rasa duka cita sedalam-dalamnya kepada seluruh keluarga prajurit yang gugur. Semoga Tuhan yang maha besar memberikan keikhlasan, kesabaran dan ketabahan,” imbuh Hadi.

Hadi menjelaskan bahwa KRI Nanggala sebelumnya telah dinyatakan sub sunk atau tenggelam.

Ia menuturkan, tim satgas SAR telah mengerahkan seluruh kemampuan sejak Sabtu (24/4) malam untuk memastikan keberadaan KRI Nanggala. Kemudian KRI Rigel melakukan pemindaian secara lebih akurat di lokasi menggunakan magnetometer.

“Sehingga dapat menghasilkan citra bawah air yang lebih detail,” katanya.

Diketahui, setelah empat hari pencarian intensif, kemarin Sabtu (24/4) sejumlah benda berhasil ditemukan di dekat lokasi tumpahan minyak. Antara lain pelurus torpedo, pipa pendingin dengan tulisan Korea Selatan, alas yang dipakai oleh ABK untuk beribadah, solar hingga pelumasan untuk naik turun periskop kapal selam.

Selain itu ditemukan juga sponge untuk menahan panas di dalam lambung kapal sehingga tidak terjadi kondensasi.

Baca Juga:   Bertemu PM Jepang, Wapres Kyai H. Ma’ruf Amin Tekankan Kerjasama Strategis Indonesia – Jepang di Bidang Ekonomi dan Pengembangan Kapasitas SDM

Pada (24-04-2021),Kasal menyampaikan 72 jam itu ketika kapal blackout tapi ketika kapal ini memiliki tidak blackout atau tidak memiliki kemampuan listrik kelistrikan, ini bisa sampai 5 hari. Bisa bertahan sampai 5 hari namun kita tidak bisa menentukan apakah kemarin blackout atau tidak karena saat yang saya sampaikan awal bahwa tim penjajak dari Kopaska waktu kapal ini masuk itu lampu masih hidup semua bahkan isyarat-isyarat untuk perang tempur menyelam ini masih terdengar dari apa kapal penjelajah Kopaska, yang jaraknya 50 m dari kapal selam tersebut. Dari situ saya menemukan bahwa kapal itu tidak Blackout namun demikian kalau saat menyelam ini blackout kemarin ya saya sampaikan kemampuannya 72 jam tapi kalau ini kelistrikannya ternyata hidup itu bisa bertahan 5 hari.

Baca Juga:   Moscow Rusia Sudah Gunakan 400 Bus Listrik

Kontras Times.

Related Articles

  1. Yg sakti tak terkalahkan memilih moksa dak ruksoh ke wujud baru. Spirit kejuangan selamanya menjaga Kedaulatan. Satria Sakti Mandraguna

- Advertisement -
- Advertisement -

Berita Terbaru

Adblock Detected!

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by whitelisting our website.