Kontras TIMES.COM | Jakarta – MH.Imam Ghozali Presiden LBH Nusantara yang juga merupakan Pimpinan Kasepuhan Luhur Kedaton, meminta aparat penegak hukum untuk meningkatkan kualitas Hukuman bagi para Koruptor di Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikan sebagai bentuk apresiasi atas upaya KPK, Kejagung, institusi Polri dan tidak kalah penting Hakim Pengadilan dalam melakukan upaya penindakan, pencegahan dan memetus perkara-perkara Korosi di Indonesia.
” Saya berharap kawan-kawan aktivis di era-era Reformasi dan transisi Reformasi ’97-2000 tidak terlena dalam buaian para koruptor,” ujar aktivis yang pernah menjabat sebagai Presiden Mahasiswa di salah satu Universitas Negeri di Malang tersebut.(30/06/’22)
MH.Imam Ghozali yang juga akrab disapa Kyai Luhur Kedaton tersebut berujar, bahwa untuk mencapa tujuan bebas korupsi kita harus bisa membudayakan sikap terbuka dan tidak alergi kritik.
” Terbuka, jangan slintutan dan jangan alergi kritik serta perubahan” tandasnya.
“tapi kalau mengkritik ya jangan terus menggina, sebab keduanya hampir sama tapi motifnya berbeda,” imbuhnya
Kyai Luhur Kedaton juga mengatakan, sebagai bangsa yang merdeka sudah cukup lama, harusnya kita malu karena hingga saat ini kita masih disibukkan dengan persoalan korupsi para pejabat dan wakil rakyat.
“Banyak negara-negara yang dulunya korup sekarang sudah bebas dari perilaku korupsi sehingga rakyatnya makmur, lapangan pekerjaan luas dan itu hanya bisa dicapai saat para koruptor dihukum seberat-beratnya, ” tandasnya.
“Dampak dari prilaku koruptif itu, lebih berat dan lebih besar dari NARKOBA, karenanya hukuman sudah sepantasnya lebih berat dari bandar Narkoba, tembak mati saja kalau perlu,” Pungkas Kyai Luhur Kedaton Pimpinan Kasepuhan Luhur Kedaton.
Jurnalis: Desi Dwan
