Sabtu, April 20, 2024
Beranda Sample Page

Sample Page Title

Kontras TIMES.COM | Jakarta- Viral Tagar Foto Mesum Abdullah Azwar Anas yang barusan dilantik sebagai MenPAN-RB-RI dibeberapa media dan di media sosial Twitter #MenteriMesum , memicu polemik dibeberapa kalangan diantara MH Imam Ghozali selaku Pemimpin Kasepuhan Luhur Kedaton.

MH Imam Ghozali mengemukakan, bahwa munculnya tagar tersebut sebagai sesuatu yang menurutnya biasa dan dapat diambil sisi positif, khususnya untuk Abdullah Azwar Anas.

“Ya sebagai tokoh publik, sepatutnya kedepan lebih hati-hati dalam bersikap, dan semoga itu menjadi peristiwa terakhir yang tidak patut ia lakukan,” kata MH.Imam Ghozali.(09/09/’22)

MH Imam Ghozali menjabarkan, foto dalam tagar tersebut dia tahu merupakan foto lama yang digunakan beberapa oknum lawan politik atau orang dalam untuk mengganjal karir politik Abdullah Azwar Anas pada saat mau naik jadi Wagub Jatim 2018.

“Kalau saat ini muncul lagi ya wajarlah itu,” tandas Pemimpin Kasepuhan Luhur Kedaton.

MH Imam Ghozali yang juga akrab disapa Kyai Luhur Kedaton tersebut mengungkapkan, terlepas Abdullah Azwar Anas pernah dianggap “bermasalah” dalam tanda kutip, tapi menurutnya Abdullah Azwar Anas merupakan sosok yang besar dikalangan keluarga santri.

“Saya pernah berkunjung ke Pondok Pesantren keluarganya Abdullah Azwar Anas di Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi, Pondoknya bagus santrinya juga banyak,” tukas MH Imam Ghozali.

Lebih lanjut MH Imam Ghozali berharap semoga dengan jabatannya saat ini sebagai MenPAN-RB-RI, ia bisa melaksanakan tugas sebagaimana diharapkan Presiden Jokowi dan sesuai harapan masyarakat.

“Sebab siapapun yang mau diangkat sebagai Menteri sepenuhnya juga merupakan wewenang Presiden Jokowi- Wakil Presiden KH.Ma’ruf Amin,” Pungkas Kyai Kasepuhan Luhur Kedaton yang sudah cukup lama malang melintang di dunia pergerakan.

Desi Dwan.

Related Articles

- Advertisement -
- Advertisement -

Berita Terbaru

Adblock Detected!

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by whitelisting our website.