Selasa, April 23, 2024
Beranda Sample Page

Sample Page Title

KONTRASTIMES.COM- JAKARTA | Berkurangnya pemain dan penggemar Wayang Kulit menjadi keprihatinan tersendiri untuk kalangan pecinta seni wayang kulit, diantaranya disampaikan Ki Anom Guno Widagdyo Pimpinan Padepokan Kyai Semar Nusantara

Ki Anom Guno Widagdyo kepada Awak Media Kontras TIMES menyebutkan, “Keberadaan Wayang Kulit sangat kita perlukan, sebab didalam nya mengajarkan banyak hal tentang filosofi kehidupan”.(15/02/’22)

Menurut Ki Anom Guno Widagdyo, kedepan saya berharap banyak seniman Wayang Kulit bisa tumbuh dan berkembang secara lebih kreatif.

“Saya berharap kedepannya muncul lebih banyak seniman Wayang Kulit, meskipun saat ini banyak seniman yang kesulitan untuk mencari nafkah dengan alasan Pandemi yang tidak kunjung usai”. cetusnya

Tentang Wayang Kulit: Pernyataan senada pernah disampaikan Rais ‘Aam Idarah Aliyah Jam’iyah Ahlit Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (Jatman) Habib Muhammad Luthfi bin Yahya yang juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap lunturnya kecintaan masyarakat terhadap wayang kulit.

Menurut Habib Luthfi, dalam dunia pewayangan banyak diajarkan tentang filosofi, tasawuf, akhlak hingga budi pekerti.

“Banyak generasi muda kita tidak kenal dunia pewayangan. Padahal di situ banyak diajarkan tentang berbagai hal termasuk masalah filosofi, tasawuf, akhlak, dan budi pekerti,” ujarnya.

Hal itu disampaikan Habib Luthfi di hadapan ribuan penonton ‘Pagelaran Wayang Kulit Kebangsaan’ yang dihelat panitia Maulidurrasul 1441 Hijriyah di Kanzus Sholawat Pekalongan, Rabu (27/11) malam.

Maka dari itu, lanjutnya, untuk mengembalikan kejayaan wayang kulit meski diakui tidak bisa secepat membalikkan telapak tangan, budaya mencintai wayang kulit harus kita galakkan kembali.ujar Habib Luthfi

“Siapa lagi kalau bukan kita yang melestarikan budaya kaya akan makna di Bumi Pertiwi ini dan ini sekaligus nguri-uri (menjaga) warisan Wali Songo,” tegas Rais ‘Aam Idarah Aliyah Jam’iyah Ahlit Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (Jatman) Habib Muhammad Luthfi bin Yahya. (NU Online/HWMI)

Editor: Puput

Related Articles

- Advertisement -
- Advertisement -

Berita Terbaru

Adblock Detected!

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by whitelisting our website.