Jumat, April 19, 2024
Beranda Sample Page

Sample Page Title

KONTRASTIMES.COM- BANYUWANGI | Putri Presiden ke-4 RI Abdurahman Wahid yang juga tokoh besar NU Kultural Gus Dur, Alissa Wahid beberapa hari yang lalu, tepatnya pada Sabtu 12/2/2022 mendatangi warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Dari keterangan tertulis yang diterima Kontras TIMES, (15/02/’22), Alissa Wahid mengatakan, pertemuannya dengan warga Desa Wadas yang pro dan kontra membuat dirinya mendapat informasi langsung dari tangan pertama warga desa Wadas.

“Nyambangi warga Desa Wadas yang pro dan kontra terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Bener, untuk mendengar langsung dari mereka. Baik yang pro maupun yang kontra,” kata Alissa Wahid, Sabtu (12/2/2022)

Selanjutnya Alissa Wahid menegaskan, “Tidak ada yang berubah dari pernyataan saya sebelum ini. Terkonfirmasi langsung. I stand by my statements,” tegasnya.

Selain bertemu warga, pada kesempatan itu, dia juga bertemu dengan pihak Polri dan TNI di Desa Wadas.

Alissa Wahid berpesan kepada mereka untuk mengayomi warga, tanpa membedakan yang pro dan kontra penambangan batu andesit untuk PSN Bendungan Bener.

“Saya juga sempat berdiskusi dengan Wakapolres Purworejo dan tim, Kabintal Kodam 4, Dandim Purworejo, Danramil Kec. Bener. Saya titip bapak-bapak untuk mengayomi warga tanpa membedakan yang pro atau kontra,” katanya.

Alissa Wahid sebelumnya juga mengatakan sikapnya terhadap persoalan di Desa Wadas.

Menurutnya, akar masalah konflik warga desa itu ada pada paradigma pembangunan.

Pasal 33 UUD NRI 1945, bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

“Rakyat diminta menyerahkan tanah airnya kpd Negara, dengan dalih demi kepentingan lebih besar. Benar-benar rakyat itu (dianggap) kecil. Kalau menolak, dianggap membangkang kpd Negara. Dianggap diprovokasi. Boleh ditindak,” tulisnya.

Dia mengatakan, kalaupun untuk kepentingan lebih besar, rakyat tetap berhak berpendapat dan bertindak atas tanah airnya.

“Sehingga proses “nembung” harus sampai di titik temu yang setara. Tidak boleh dikorbankan. Kaidahnya : kebijakan pemimpin haruslah ditujukan untuk kemaslahatan rakyatnya,” katanya.

Baca Juga:   Presiden Jokowi Akan Hadiri KTT ASEAN ke-40 dan ke-41 di Kamboja
Baca Juga:   Presiden Bahas Ancaman Krisis Global Bersama Para Pimpinan Lembaga Negara

Dia juga mengingatkan agar jangan sampai rakyat kecil dikorbankan atas nama pembangunan.

“Berapa banyak rakyat kecil yg sudah dikorbankan atas nama pembangunan? Sampai skr, setiap berada di bandara Kulonprogo, saya selalu kirim fatihah utk kemaslahatan keluarga2 yg dulu berjuang pertahankan tanah airnya. Semoga mereka baik2 saja. Sampai kapan terus berulang,” katanya.

Gubernur Jawa Tengah kunjungi Warga Desa Wadas. (13/02/’22)

Lebih lanjut, Alissa Wahid lewat akun Twitternya, pada 13/02/’22, juga terlihat menerus unggahan akun Twitter Gubernur Jawatengah dengan menambahkan kalimat “Senang, pak @ganjarpranowo datang & berdialog dg warga desa Wadas & mendengar langsung pengalaman mereka di hari Selasa lalu itu. Semoga menjadi satu langkah baik untuk penyelesaian yang bermartabat bagi semua”.

Secrenshot Twitter Alissa Wahid

Editor:Ilma

Related Articles

- Advertisement -
- Advertisement -

Berita Terbaru

Adblock Detected!

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by whitelisting our website.