Foto kenangan, Mohammad Fahrudin/Dalang Blitar Ki Guno Widagdyo (Kanan), Gus Maknun Pengasuh Pondok Pesantren Darunnajah Ngadirogo (Tengah) dan MH.Imam Ghozali Kasepuhan Luhur Kedaton (Kiri) di Pondok Pesantren TQN Suryalaya.(12/12/2021)
Kontras TIMES.COM | Kabupaten Blitar – Mohammad Fahrudin, tokoh muda Kabupaten Blitar yang aktif sebagai Guru di MI Kademangan, sebagai aktifis senior PMII Malang dan sebagai seniman Wayang Kulit dengan gelar Ki Guno Widagdyo, telah pergi (Meninggal Dunia).
Mohammad Fahrudin dikabarkan meninggal saat hendak mau menjalankan Ibadah Sholat di Mushola Kantor Desa Pasirharjo Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, pada 31 Juli 2022, sore.
Mengetahui Mohammad Fahrudin meninggal, seketika para sahabat sesama mahasiswa alumni Universitas Islam Negeri Malang (UIN) berduyun-duyun takziah dikediamannya Kademangan Blitar, bahkan Guru Besar UIN Malang Profesor Muhtadi Ridwan juga terlihat hadir dirumah duka.
Begitupun dengan para seniman se Kabupaten dan Kota Blitar juga hadir, terlihat pula beberapa Kepala Desa di Kabupaten Blitar.
Mohammad Fahrudin yang semenjak kuliah akrab disapa Mas Dalang, merupakan salah satu Pelopor berdirinya UKM Seni Religius UIN Malang dan Pemimpin Sanggar Seni Semar Kabupaten Blitar.
Mohammad Fahrudin ditengah kesibukannya sebagai Pendidik/Guru, Seniman dan tokoh pergerakan juga menjadi tokoh penting yang ikut memajukan Media Pers Kontras TIMES.
“Media atau jadi wartawan merupakan sarana untuk bersilaturahmi dan memperbanyak saudara, serta memberikan pendidikan bagi masyarakat dengan informasi yang benar,” demikian prinsip dipegang Mohammad Fahrudin selama aktif menjadi wartawan Kontras Times.
Mohammad Fahrudin foto kiri atas baju merah bersama Guru Besar UIN Malang Profesor Muhtadi Ridwan.
MH.Imam Ghozali atau Asad Usudullah, yang merupakan salah satu Sahabat seperjuangan menjelaskan, bahwa sebelum berangkat ke-; Banyuwangi dia malam harinya Ngopi dengan Mas Dalang Mohammad Fahrudin.
“Sebelum saya ke Banyuwangi Ngopi dengan Mas Dalang Mohammad Fahrudin sampai Malam di Kota Blitar, kemudian saya tidur dirumahnya baru paginya melanjutkan perjalanan ke Banyuwangi,” ucap MH.Imam Ghozali.
Lebih lanjut MH.Imam Ghozali mengungkapkan, persahabatannya dengan Mas Dalang Mohammad Fahrudin bukan sekedar sahabat biasa tapi juga sama-sama sebagai santri TQN Abah Anom PP Suryalaya Dibawah asuhan Kyai H Mohammad Ali Hanafiah Akbar.
Mohammad Fahrudin foto kiri baju batik bersama Ketua PW NU Kyai H Marzuki Mustamar.
“Alhamdulillah Mas Dalang Mohammad Fahrudin sudah mengikuti talkin Dzikir TQN Abah Anom PP Suryalaya, waktu itu bersama Gus Maknun Pengasuh Pondok Pesantren Darunnajah Ngadirogo, saya antar bertemu langsung Kyai H Mohammad Ali Hanafiah Akbar di PP Suryalaya Jl.Benteng Surabaya, pada 12 Desember 2021,”pungkas MH.Imam Ghozali.
Profesor Kyai H Muhtadi Ridwan bertakziah dirumah duka Almarhum Mohammad Fahrudin.(01/08/’22)
Selanjutnya kami sebagai sahabat Almarhum Mohammad Fahrudin mohon maaf atas segala salah dan khilaf dari almarhum.
Semoga Allah SWT mengampuni segala khilaf dan menerima segala amal kebaikan Mohammad Fahrudin dan keluarga yang ditinggal diberikan kesabaran, illa Arwahi Mohammad Fahrudin Al-fatah…..
Jurnalis: Desi Dwan