Bondowoso , Kontrastimes.com – Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman, baik suku, budaya, dan agama. Hal ini terbukti dengan eksistensi 6 agama yang saling menggotong persatuan.
Sangat jarang sekali kita temui konflik antar agama, yang berupa diskriminasi, marginalisasi, dan lainnya.Kecuali jika ada oknum pengacau yang bertindak semena-mena.
Kebanyakan mereka justru saling menunjukkan nilai toleransi antar umat beragama, demi menjaga persatuan bangsa Indonesia.
Perlakuan suatu umat ke umat lainnya pun saling menunjukkan rasa menghargai, tanpa peduli latar belakang sebagai umat mayoritas maupun minoritas.
Toleransi antar umat beragama di Indonesia ini dirasakan oleh Dodi Susanto, warga desa Sumbersari, kecamatan Maesan, kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, yang berprofesi sebagai satpam di salah satu gereja yang ada di kabupaten Bondowoso.
Selama kurang lebih 11 tahun dia menjalani profesi tersebut, dia mengaku merasa nyaman dan dihargai walaupun pada dasarnya dia adalah seorang muslim. “Di sini saya ngerasa nyaman, soalnya orang orang sangat menghargai walaupun saya muslim,” ungkap Dodi ketika ditemui pada Jum’at, (25/12/2020).
Disamping itu, Dodi juga menjelaskan bahwa tidak ada peraturan dan kebijakan yang sifatnya mengikat terhadap persoalan personal.
Pada momen hari raya Idul Fitri pun dia juga mendapatkan jatah cuti selama 7 hari. Walaupun ketika tiba waktunya, dia hanya mengambil jatah cuti selama 3 hari, karena merasa kasihan dengan gereja yang tanpa penjagaan selama ditinggalnya.
“Dari 7 hari. Biasanya 3 hari saya libur, sisanya yang 4 hari saya masuk seperti biasa. Karena kasihan. Soalnya kalo saya tinggal gak ada yang jaga,” Pungkasnya.
Hal itu pun dilakukan Dodi berdasarkan kemauannya sendiri, tanpa ada palsaan dari pihak gereja (red)
