Categories: Sorotan

Siti Fadilah Pertegas Soal Kebutuhan Medical Intelejen TNI Sudah Sangat Mendesak

KONTRASTIMES.COM- JAKARTA | Mantan Menkes RI, Siti Fadilah Supari mendesak pentingnya keberadaan sebuah lembaga medical intelejen di bawah TNI untuk menghadapi berbagai ancaman wabah penyakit menular yang berpotensi pandemi baru yang sudah mulai merebak seperti hepatitis dibeberapa negara termasuk Indonesia.

“Kita jangan terlambat. Ini soal keselamatan rakyat dan sistim pertahanan nasional. Makanya lembaga medical intelejen sudah sangat dibutuhkan TNI,” tegasnya kepada pers di Jakarta, Kamis (12/5).

Sampai saat ini menurutnya, polemik tentang asal usul kemunculan hepatitis akut di beberapa negara masih terus berlangsung.

“Kita musti ada penelitian sendiri, yang valid dan kredibel untuk memastikan apakah ini penyebaran baru ataukah bawaan dari vaksinasi covid. Saatnya sistim pertahanan kita memiliki otoritas keilmuwan untuk meneliti dan memastikan asal usulnya. Agar kita menghadapinya secara tepat.

Pelajaran dari pandemi covid sangat berharga, yaitu negara harus segera melengkapi sistim pertahanan dengan laboratorium yang kuat untuk menghadapi kemungkinan bioweapon dan biowarfare dimasa depan.

Siti Fadilah kembali mengingatkan bahwa Bill Gates, sebagai figur penting dalam pandemi covid 19, telah berkali-kali mengingatkan kemungkinan adanya pandemi baru pasca covid yang mengancam keselamatan umat manusia.

“Peringatan Bill Gates tidak bisa dipandang enteng. Kita justru harus segera bersiap, tidak cukup dibidang kesehatan tapi juga secara militer. Saya yakin TNI dan intelejen kita mampu. Pak Jokowi jangan terlambat,” tegasnya.

Dengan adanya lembaga medical intelejen maka sejak awal penelitian berbagai penyakit yang muncul masyarakat dibawah kepemimpinan TNI, sebagai organisasi terkuat yang bertanggung jawab atas pertahanan negara dam keselamatan seluruh rakyat.

“Jadi semua terintegrasi dan terpimpin, jangan sendiri-sendiri lagi. Sehingga penanganannya sudah berbeda dengan saat menghadapi pandemi Covid 19,” tegasnya.

Siti Fadilah yakin para ahli penyakit menular Indonesia saat ini sedang sibuk meneliti asal usul dan bagaimana menghadapi kemungkinan wabah hepatitis.

“Para ahli dan peneliti dan dokter harus dipimpin oleh lembaga medical intelejen ini. Jangan tiba-tiba masyarakat justru diwajibkan vaksinasi lagi, tanpa penelitian yang valid dan hanya mengikuti maunya internasional,” ujarnya.

Web Waroww

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari kontrastimes.com dan download aplikasi kami, menarik untuk dicoba, setelah di install (klik SKIP pojok kanan atas langsung masuk Berita-berita Ter update) di:

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.kontrastimes.indonesia

Kontras TIMES

Recent Posts

Penyambutan 55 Satgas MONUSCO Kongo XX-U Kontingen Garuda DI Bumi Nusantara Camp Mavivi

Kontras TIMES.COM | Congo - 55 orang tim aju chalk 1 dibawah Pimpinan Dansatgas Kizi…

1 hari ago

Satgas Indo RDB XXXIX-F MONUSCO Tiba di Bunia Kongo

Kontras TIMES.COM | Kongo - Komandan Satgas Indo RDB XXXIX-E/MONUSCO Kolonel Inf Made Sandy Agusto…

1 hari ago

Komandan Satgas Indo RDB Lepas 250 Anak Buahnya Kembali Ke Indonesia

Kontras TIMES.COM | Kongo - Komandan Satgas Indo RDB XXXIX-E/MONUSCO Kolonel Inf Made Sandy Agusto…

1 hari ago

Optimalkan Profesionalisme Prajurit, Kodim 1710 Mimika Gelar UTP Jabatan

Kontras TIMES.COM | Timika - Anggota Kodim 1710/Mimika optimalkan kemampuan prajurit melalui Uji Terampil Perorangan…

4 hari ago

Kababinkum TNI Kresno Buntoro Buka Rapat Koordinasi Teknis Hukum TNI

Kontras TIMES.COM | Jakarta - Kababinkum TNI Laksda TNI Kresno Buntoro, S.H., LLM., Ph.D., membuka…

4 hari ago

Gala Dinner, Indo Eng Coy Bersama Seluruh Dankontingen Satgas Minusca Halal bilhalal

Kontras TIMES.COM | Bangui - Masih dalam suasana perayaan Idul Fitri 1445 H/2024 M, Satgas…

4 hari ago