KontrasTIMES.COM | Halbar- Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat, berencana mengucurkan dana sebesar Rp.100.000.000, per-Desa di 2024 nanti. Upaya tersebut guna menekan angka kemiskinan dan meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Perencanaan, Penilitian, dan Pembangunan, Daerah (BPPPD) Kabupaten Halmahera Barat, Julius Marau, dalam forum sinkronisasi program Desa dengan Rencana Kerja (Renja) SKPD pada saat Musrenbang RKPD 2024 tingkat kecamatan, Selasa (14/02/2023).
“Apabila program tersebut telah sesuai dengan visi-misi Bupati dan Wakil, dan tidak keluar dari perundang – undangan maka program itu wajib diakomodir dalam Renja SKPD untuk menjadi RKPD 2024,”jelas Julius.
Menurut Julius, yang tidak kalah penting dalam proses perencanaan adalah kepastian pendanaan. Untuk itu Pemerintah Halmahera Barat mencoba menyodorkan anggaran sebesar Rp.100 .000.000 yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU).
“Diharapkan ini agar semua pihak bersama – sama mewujudkan, dan Rp.100 juta ini kita konsentrasikan untuk upaya peningkatan ekonomi masyarakat,”tuturnya.
Julius menegaskan, bahwa itu berkaitan langsung dengan pengentasan kemiskinan. Sebab Halmahera Barat, masuk urutan ke 4, kategori tersebut di Maluku Utara. Olehnya itu Pemerintah Daerah harus mengambil langkah-langkah strategis untuk menanganinya.
“Kita selaku Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah, ini kita coba mendorong, strategi penanganan kemiskinan dengan menganggarkan Rp.100 juta perdesa di 2024,”ucap Mantan Inspektur Halmahera Barat ini.
Pria yang juga Mantan Asisten 1 Setda Halmahera Barat ini menambahkan, usulan tersebut bakal melewati sejumlah tahapan, mulai penetapan KUA-PPAS, hingga APBD 2024. Untuk itu ia meminta dukungan dari semua pihak.
“Prosesnya adalah Desa mengusulkan program dan tidak melebihi dari Rp 100 juta, dan seandainya usulan itu di bidang pertanian maka anggaran itu akan digeser ke pertanian, ini juga sekaligus memastikan keterjaminan pendanaan terhadap usulan-usulan Desa. Karena selama ini usulan Desa tidak terealisasi,”pungkasnya.
Raja Man Kaswalat