Selasa, April 23, 2024
Beranda Sample Page

Sample Page Title

Kontras TIMES.COM | Artikel- UMKM merupakan salah satu roda penggerak ekonomi Indonesia, bahkan salah satu sektor yang menjadi unggulan karena selalu tumbuh dan meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun. 

Keberadaan UMKM tidak dapat dihapuskan ataupun dihindarkan dari masyarakat bangsa saat ini. Karena keberadaannya sangat bermanfaat dalam hal pendistribusian pendapatan masyarakat.

Selain itu juga mampu menciptakan kreatifitas yang sejalan dengan usaha untuk mempertahankan dan mengembangkan unsur-unsur tradisi dan kebudayaan masyarakat setempat. Pada sisi lain, UMKM mampu menyerap tenaga kerja dalam skala yang besar mengingat jumlah penduduk Indonesia yang besar sehingga hal ini dapat mengurangi tingkat pengangguran.

UMKM di indonesia memang populer, Mulai dari anak muda hingga para orangtua menjalani bisnis ini. Mereka menganggap peluang dalam menjalani usaha tersebut masih terbilang baik. UMKM adalah salah satu aspek penting untuk mengembangkan perekonomian negara. Maka dari itu, penting bagi kita untuk mendukung dan mendorong bisnis UMKM tersebut menjadi lebih baik. Indonesia menginginkan UMKM mengalami kemajuan tiap tahunnya untuk tetap berpartisipasi dalam perekonomian negara. Pemerintah harus memberikan bantuan dan dukungan kepada pelaku bisnis UMKM tersebut agar tetap bertahan. Maka dari itu, butuh beberapa hal yang dapat mendorong perkembangan UMKM tersebut, seperti salah satunya yaitu teknologi.

Di masa perkembangan teknologi informasi yang pesat saat ini, upaya transformasi pada bentuk digital merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk membantu para pelaku UMKM untuk beradaptasi dan tetap bertahan di masa saat ini. Pada perkembangan teknologi di era digital saat ini membuat kebiasaan baru kepada masyarakat yang awalnya melakukan kegiatan secara langsung mengubah kegiatannya menjadi online.

Kini masyarakat lebih memilih melakukan kegiatan online tersebut karena lebih cepat, nudah, dan efisien. Hadirnya e-commerce seakan menjadi angin segar bagi pelaku UMKM di Indonesia, namun ternyata pada pelaksanaannya masih terdapat kendala dalam menjalankan upaya digitalisasi, bahwa hanya terdapat 13% UMKM yang terhubung dengan online marketplace dan pasar digital. Masih banyak pelaku usaha yang belum berhasil melakukan digitalisasi pada bisnis mereka.

Baca Juga:   Muhammad Iqbal: Revolusi Mental Polri
Baca Juga:   Setelah Pemilu 2024 Apakah Akan Banyak Caleg Yang Masuk Rumah Sakit Jiwa?

Hal tersebut dapat memacu para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk bersaing agar bisa menarik perhatian konsumen, pelaku usaha UMKM juga harus bertindak lebih cepat dan efisien agar mampu menyeimbangi perkembangan zaman dan tren yang sedang terjadi di masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, pelaku usaha UMKM harus tanggap akan perubahan.

Para pemilik bisnis kecil atau rumahan yang tergolong UMKM wajib merencanakan strategi UMKM secara matang untuk memajukan bisnis. Perlu diingat bahwa persaingan bisnis kini makin ketat sehingga harus lebih cermat dalam mengelola dan memasarkan bisnis. Supaya UMKM lebih siap memasuki perkembangan digital ini, UMKM dapat melakukan strategi pemasaran sebagai berikut:

Yang pertama, Influencer atau KOL (Key Opinion Leaders) Strategi pemasaran dengan menyewa jasa influencer atau KOL adalah salah satu tren yang sangat digemari di era digital. Apalagi kalau bukan karena pengaruh sosok influencer itu sendiri dan bagaimana kreativitasnya untuk mempromosikan suatu produk/jasa. Influencer merupakan seseorang yang memiliki pendapat atau suara yang menjadi kekuatannya untuk menyampaikan sesuatu. Influencer dinilai dari seberapa besar pengaruh yang diciptakan kepada followers. Dalam marketing, suatu produk/jasa yang diiklankan mendapat perhatian luas oleh pengguna sosial media. Tidak jarang produk/jasa tersebut juga digunakan untuk menambah kepercayaan, sedangkan Key Opinion Leader(KOL) orang yang memiliki keahlian di bidang tertentu dan aktif menggunakan media sosial untuk menyampaikan pendapatnya tentang suatu hal. Dari keahlian dan kemampuannya pada bidang tertentu, pendapat KOL memiliki kredibilitas lebih. Penggunaan KOL akan lebih dipercaya masyarakat apabila produk/jasa tersebut sesuai dengan keahlian yang dimilikinya.

Strategi pemasaran influencer atau KOL memiliki beberapa kelebihan yaitu tingkat brand awareness yang dibangun tinggi dan bisa menjangkau lebih banyak konsumen. Namun, yang harus kamu perhatikan pada strategi pemasaran dengan influencer atau KOL cenderung memiliki biaya khusus sesuai yang ditargetkan. Proses pemilihan influencer atau KOL juga harus diperhatikan agar tidak salah target.

Yang kedua, Social Media Ads Seiring perkembangan tren, sekarang media sosial tidak  hanya digunakan untuk menampilkan foto-foto produk/jasa saja. Media sosial juga menjadi tempatmu memasang iklan dan langsung terhubung pada situs marketplace/website. Cara tersebut yaitu dengan social media ads.Sosial media ads memungkinkan untuk “jemput bola” dengan menjaring pengguna media sosial yang belum atau sudah mengetahui bisnismu. Tidak semua orang bisa langsung mencari tahu akun bisnis tersebut secara organik. Sebaliknya, media sosial seperti Instagram dan Facebook memunculkan postingan akun usaha UMKM tersebut secara acak. Jadi, social media ads membantu usaha tersebut agar terlihat berulang kali dan muncul pada akun orang-orang yang memiliki algoritma pencarian  yang sama.

Baca Juga:   Keuntungan Transaksi Syariah
Baca Juga:   Kunjungan Virtual Ala Mahasiswa Vokasi Universitas Brawijaya Ke-Soendari Batik & Art Kota Malang

Kemudia yang ketiga, jika bisnis atau UMKM tersebut masih baru atau tergolong UMKM start up pelaku bisnis tersebut dapat mencoba memasarkan dagangannya melalui grab food, go food, atau shopee food untuk pelaku usaha yang berjualan makanan sedangkan untuk berupa barang dapat menggunakan shope, tokopedia, lazada dan lain sebagainya.

Yang terpenting pelaku usaha tersebut dapat melakukan promosi usahanya dengan baik karena promosi merupakan faktor penentu dalam meningkatkan pendapatan untuk semua jenis usaha mulai dari skala kecil sampai skala besar.

Penulis: Rogi Sugara
Program studi akuntansi
Universitas Muhammadiyah Malang

Related Articles

- Advertisement -
- Advertisement -

Berita Terbaru

Adblock Detected!

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by whitelisting our website.