Jumat, April 19, 2024
Beranda Sample Page

Sample Page Title

Kontras TIMES.COM | Pontianak- Indonesia memiliki keanekaragaman suku, budaya, bahasa, dan agama yang tersebar di pelosok negeri. Kondisi ini menyebabkan Indonesia memiliki potensi rentan untuk terpecahbelah.

Untuk itu, dalam merawat keberagaman bangsa salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu melalui merawat kerukunan antarbangsa.

“Ya, secara umum kita sebenarnya, potensi konflik di Indonesia itu kan besar ya karena agama ini banyak. Tetapi kita dapat mengendalikan perbedaan-perbedaan di antara agama itu sehingga terjadi kerukunan,” ujar Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin dalam keterangan persnya kepada awak media, usai menghadiri Peringatan Kelahiran Nabi Agung Kongzi ke-2573 di Pontianak Convention Centre, Jl. Sultan Abdurrahman No. 7-9 Akcaya, Kota Pontianak, Kamis (22/09/2022).

Lebih lanjut Wapres menekankan, selain melalui upaya dari masing-masing individu, merawat keberagaman juga dapat dilakukan melalui peran berbagai majelis agama yang berkontribusi memberikan solusi dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.

“Kerukunan dapat dilakukan karena adanya majelis-majelis agama, sehingga setiap ada konflik itu bisa diantisipasi,” tutur Wapres.

Sehingga, tambahnya, seluruh umat beragama di Indonesia dapat menjalankan aktivitas keagamaan secara bebas, dengan tertib dan bertanggung jawab.

“Kita memang ada enam agama yang diakui negara dan masing-masing bisa mengembangkan agamanya, menyelenggarakan kegiatannya dengan sebebas-bebasnya dari semua agama itu,” imbuh Wapres.

Pada kesempatan yang sama, Wapres juga menjawab pertanyaan awak media terkait status pandemi Covid-19. Ia mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah belum mengubah status dari pandemi menjadi endemi.

Wapres mengungkapkan, pemerintah masih mengkaji dan mempelajari kondisi yang sifatnya dinamis ini.

“Dalam penanganan [Pandemi Covid-19], Indonesia itu sudah bagus, dianggap sangat baik. Tetapi untuk menyatakan bahwa sekarang sudah endemi, pemerintah masih mengkaji,” papar Wapres.

Di sisi lain, terkait akan berakhirnya masa jabatan Gubernur DKI Jakarta pda Oktober 2022, Wapres menuturkan bahwa penanggung jawab yang akan dipilih merupakan sosok yang memahami Jakarta dan akan mengikuti proses pemilihan sesuai ketentuan yang berlaku.

Baca Juga:   DPD SWI Kabupaten Magetan Bagi Takjil di Traffic Light Gorang Gareng Dan Buka Puasa Dengan Ketua DPRD

“Saya kira prosesnya akan sama. Tentu pemerintah akan memilih orang yang bisa memahami Jakarta, orang yang pernah berkecimpung di Jakarta, dan tahu persis soal Jakarta,” pungkasnya.

Baca Juga:   OTT KPK di Unila, 8 Orang Ditangkap 4 Jadi Tersangka Diantaranya Rektor dan Wakil Rektor

Turut hadir mendampingi Wapres dalam keterangan pers ini, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendi, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, Ketua Umum MATAKIN Budi S. Tanuwibowo, dan Ketua Panitia Peringatan Kelahiran Nabi Agung Kongzi ke-2573 Yo Nguan Cua.

Sumber: Setwapres-Rusmin Nuryadin

Related Articles

- Advertisement -
- Advertisement -

Berita Terbaru

Adblock Detected!

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by whitelisting our website.