Jumat, April 19, 2024
Beranda Sample Page

Sample Page Title

Kontras TIMES.COM | Jakarta,- Di sela-sela aktivitas usai libur Idulfitri 1444 H/2023 M, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menyempatkan diri meninjau kunjungan wisatawan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang kini memiliki wajah baru pascarevitalisasi, Jumat pagi (28/04/2023).

Didampingi Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin dan Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan SDM, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratuboko, Mohamad Nur Sodiq, Wapres berkeliling kawasan TMII menyaksikan antusiasme para wisatawan menikmati berbagai fasilitas dan wahana yang telah direnovasi.

Pada kesempatan ini, Direktur Keuangan dan SDM, PT Bhumi Visatanda Indonesia selaku Perusahaan Pengoperasi TMII, Syafrudin yang juga hadir di lokasi, menuturkan bahwa TMII saat ini telah menjadi kawasan yang nyaman bagi wisatawan untuk menikmati wisata budaya.

“Jadi TMII ini memang kita [fungsikan untuk] menjaga budaya Indonesia agar tetap lestari dan dikenal oleh masyarakat,” ujarnya.

Lebih jauh menurut Syafrudin, TMII mengusung empat pilar dalam pengelolaannya sebagai kawasan wisata. Pilar pertama adalah inclusive, yakni TMII menjadi kawasan wisata untuk semua kalangan masyarakat.

“Jadi kita tidak membatasi kelas masyarakat yang akan berkunjung ke TMII. Silahkan yang ingin berkunjung ke Taman Mini dengan tiket masuk yang murah, Rp25 ribu. Kita juga tidak membagi-bagi kelas tiketnya, baik untuk wisatawan nusantara maupun mancanegara dengan harga yang sama,” terangnya.

Kemudian pilar kedua, sebut Syafrudin, adalah green, yakni 70 persen kawasan TMII adalah kawasan hijau yang ramah lingkungan. Bahkan menurutnya tidak semua kendaraan berbahan bakar fosil dapat masuk ke TMII.

“Jadi di sini konsepnya adalah kendaraan listrik. Jadi kalau anak-anak mau bersepeda atau orang tua mau naik shuttle listrik kita juga sediakan di dalam,” ungkapnya.

Selanjutnya, tutur Syafrudin, pilar ketiga adalah smart. Salah satu contohnya, seluruh transaksi pembayaran di TMII telah menggunakan transaksi nontunai.

“Jadi di TMII ini kita sediakan semua transaksi pembayaran itu menggunakan sistem pembayaran yang cashless untuk memudahkan masyarakat untuk bertransaksi,” jelasnya.

Baca Juga:   Amuk Menggila, Dok! Rizieq Shihab Divonis 4 Tahun Penjara

Adapun pilar keempat, sebut Syafrudin, adalah local culture, yakni TMII membawa misi pelestarian budaya Indonesia.

Baca Juga:   Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik, Wapres Lantik 1.992 Pamong Praja Muda IPDN

“Atraksi-atraksi yang kita sediakan di TMII adalah atraksi budaya Indonesia. Jadi kalau masyarakat berkunjung ke TMII itu, secara reguler [setiap] pukul 15.00 WIB kita [tampilkan] atraksi-atraksi budaya. Ada tari dari Papua, Sumatera, Kalimantan, semuanya kita tampilkan,” ungkapnya.

Terakhir, Syafrudin menuturkan bahwa TMII selama 9 hari libur Idulfitri, menyelenggarakan Pekan Lebaran TMII sejak 21 hingga 30 April 2023. Menurutnya, Pekan Lebaran ini telah menyedot pengunjung hingga 35 ribu orang per hari, bahkan tidak hanya dari masyarakat sekitar Jabodetabek tetapi juga dari seluruh Indonesia.

“Jadi ini tempat yang menurut kami jadi tempat favorit baru buat masyarakat untuk piknik. Jadi di pekan-pekan lebaran ini kami menerima masyarakat yang datang bersama keluarga, bersama anak-anak, untuk menikmati taman kota budaya,” pungkasnya.

Sebagai informasi, dikutip dari website resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), TMII kini memiliki tampilan baru usai dilakukan revitasiasi besar-besaran pada Januari hingga Oktober 2022 lalu. Penataan kawasan TMII dikoordinasikan Kementerian PUPR dengan mengadopsi konsep destinasi wisata rakyat yang mengedepankan suasana lebih alami dan hijau.

Kegiatan renovasi TMII dilaksanakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) DKI Jakarta Metro dengan total anggaran sebesar Rp1,08 triliun yang meliputi penataan area bangunan seluas 7,71 hektare dan kawasan seluas 26,56 hektare. Setelah revitalisasi, TMII kini memiliki 70 persen area hijau dan 30 persen untuk bangunan dan wahana.

Ruang lingkup pekerjaan revitalisasi TMII meliputi penataan area gerbang utama, renovasi koridor utama Sasono Utomo, Sasono Langgeng Budoyo, dan Sasono Adiguno, termasuk juga renovasi Museum Indonesia, penataan lansekap anjungan dan pedestrian, penataan outer ring (halte), area parkir, serta gedung pengelola.

Tidak hanya itu, lanskap pulau-pulau di Danau Archipelego (promenade, pedestrian anjungan, dan amphitheater), viewing tower, Kaca Benggala, community center, Museum Theater Garuda, Museum Telkom, dan Keong Mas juga dilakukan penataan.

Baca Juga:   Peringati HUT Persit Ke-77, Danrem 174/ATW Bersama Ketua Persit Koorcab Rem 174 Melaksanakan Baksos Mengunjungi Anak-Anak Panti Asuhan Kartini

Penataan kawasan TMII sendiri terbagi dalam 3 zona, yakni Zona 1 dengan tema Indonesia Klasik “Elegan dan Geometri”, Zona 2 dengan tema Arsitektur Nusantara, Tradisi, dan Budaya Sulur, serta Zona 3 dengan tema Indonesia Kini Modern. Usai penataan ini, diharapkan TMII akan kembali menjadi The Ultimate Showcase of Indonesia. (EP/SK-BPMI, Setwapres)

Baca Juga:   Demi Kenyamanan Pelaksanaan Ibadah, Satgas Yonif Mekanis 203/AK Perbaiki Gereja Gumban Hidup

Sumber: RI-2 Setwapres-RN

Related Articles

- Advertisement -
- Advertisement -

Berita Terbaru

Adblock Detected!

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by whitelisting our website.