Kamis, April 25, 2024
Beranda Sample Page

Sample Page Title

KONTRASTIMES.COM-Raden Kian Santang juga dikenal sebagai Prabu Kian Santang dalam literasi Islam bergelar Syeh Sunan Rohmat Suci yang merupakan keturunan dari Prabu Siliwangi dari Ibunya Nyi Subang Larang. Memiliki 2 saudara yang diberi nama Dewi Rara Santang serta Walang Sungsang.

Diantara tempat yang Mashur menjadi makam Prabu Kian Santang terletak di Makam Gunung Godog di Desa Lebak Agung, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Garut sendiri termasuk dalam salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Barat dimana terdapat banyak tempat pariwisata dengan panorama yang indah dan juga banyak edukasinya, sejarahnya, sehingga masyarakat selain berlibur juga bisa sambil belajar mengenal sejarah.

Tempat wisata di garut juga banyak yang bersejarah yang sampai saat ini bisa diketahui dan dilihat oleh anak cucu kita. Salah satunya adalah makam Godog Garut yang mana terkenal dengan misteri makam raden kian Santang godog garut.

Misteri makam raden kian santang godog garut ternyata telah diketahui oleh masyarakat dan makam Godog sendiri merupakan makan yang ada di lereng Gunung Karacak, bertempat di Desa Lebak Agung, Kecamatan Karangpawitan, Garut. Masyarakat disana mengenal makam ini sebagai makan Raden Kian Santang.

Misteri makam raden kian santang godog garut sangat terkenal

Prabu kian santang lahir di tahun 1315 M di Pajajaran dan sekrang dinamakan Bogor.Saat beliau di usia sekitar 22 tahun sudah dipercaya menjadi dalem Bogor ke-2 yang hari itu bertetapan dengan penetapan penyerahan tongkat pusaka kerajaan dan penobatan Prabu Munding Kawati, yang merupakan putra Sulung Parbu Susuk Tunggal menjadi panglima besar Pajajaran.

Peristiwa tersebut sangat penting bagi lingkungan keratin Pajajaran. prabu kian santang dikenal sebagai kesatria gagah perkasa dan tidak ada yang mampu mengalahkan kegagahannya.

Beliau menjadi salah satu tokoh yang disegani oleh masyarakat sebab illmu dan wibawa yang dimilikinya, sehingga beliau menjadi orang yang hebat sampai pada akhirnya beliau memperoleh petunjuk untuk bertafakur lebih mendekatkan diri kepada Allah di tempat terpencil yang sekarang di kenal dengan sebutan makam godog.

Baca Juga:   Kenang Pahlawan Gugur di Timtim, Menhan Prabowo Ziarah ke TMP Seroja Atambua
Baca Juga:   Bertemu Liga Muslim Dunia, Puan Harap Pembangunan Museum Nabi Muhammad di Indonesia

Keberadaan makam raden kian santang godog garut sangat dikenal masyarakat luas, tak heran dari berbagai daerah setiap bulan tertentu selalu ramai di kunjungi untuk berziarah.

Pada awalnya makam godog berasal dari kata godeg yang artinya berubah. Disana Raden kian santang bertafakur kurang lebih selama 19 tahun dan mendirikan masjid Pusaka Karamat Godog.

Kemudian Makam Prabu Kian Santang diganti nama menjadi Syech Sunan Rohmat Suci d an tempatnya disebut godog keramat. Sampai sekarang makan tersebut disebut Makan Sunan Rohmat Suci dengan sebutan makam keramat godog.

Di Godog, terdapat sembilan makam, satu makam milik Prabu Kiansantang dan delapan lainnya milik pengiring-pengiringnya pada masa itu.

Makam-makam tersebut ditata dengan letak berurutan dimulai dari pengiring pertama hingga ke delapan, kemudian ke makam utama atau makam Sunan Rohmat Suci yang berada di atas gunung.

Makam utama berada di dalam sebuah bangunan yang berbentuk persegi panjang ditutupi cungkup kain, beratap genteng, berdinding tembok, dan berpintu kayu.

Di samping kanan makam terdapat ruangan tempat menyimpan gundukan tanah keramat yang diyakini warga pernah dibawa Sunan Godog dari tanah Suci Mekkah.

Setiap tahunnya, pengunjung paling ramai datang ke makam Godog sekitar tanggal 10-16 Ma­u­lud. Puncaknya berada pada malam tan­ggal 14 Maulud, di mana setiap tanggal itu selalu diadakan acara ritual “Lung­sur Pusaka“.

Pada intinya, upacara ritual dimaksudkan sebagai ungkapan rasa penghormatan dari masyarakat terhadap Sunan Godog, karena jasanya yang telah menyebarkan agama Islam di tatar Garut.

Ungkapan rasa hormat direalisasikan dengan cara ‘’ngamumule’’ (memelihara dan merawat) benda pusaka peninggalan Sunan Godog seperti berbagai jenis keris, kitab Al Qur’an, jubah, pedang, dan lain-lain.

Benda-benda pusaka ini diturunkan dari dalam peti yang disimpan di atas sebuah ruangan pada bangunan makam, kemudian dibuka penutupnya dan dikeluarkan satu per satu untuk dicuci dengan air bunga dan digosok dengan minyak wangi oleh juru kunci supaya tidak berkarat. Selain itu, juga dipertunjukkan berbagai kesenian asli Garut seperti adu ketangkasan domba Garut.

Baca Juga:   Bertemu Liga Muslim Dunia, Puan Harap Pembangunan Museum Nabi Muhammad di Indonesia
Baca Juga:   Ketua KPK, H. Firli Bahuri; Ketamakan dan Sisi Kelam Jiwa Manusia Pemicu Korupsi

Penulis : Fahrudin

Related Articles

- Advertisement -
- Advertisement -

Berita Terbaru

Adblock Detected!

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by whitelisting our website.