Sabtu, Mei 11, 2024
Beranda Sample Page

Sample Page Title

KONTRASTIMES.COM- BLITAR | Sebuah gudang milik PT Diamond Industries Blitar (tree) yang berisikan tumpukan limbah Sludge di area gudang di Kelurahan Kauman, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, menjadi lokasi pengolahan limbah Sludge Bahan berbahaya dan beracun (B3) dari pabrik kertas Pakerin Mojokerto, diduga pembuangan limbah itu sudah berjalan lama dan tanpa pengawasan.

Pengolahan limbah Sludge yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab ini dapat menyebabkan kerusakan lingkungan sekitar gudang.Apa lagi volume limbah yang di buang tergolong banyak, hal ini dapat menimbulkan efek yang tidak baik untuk lingkungan sekitar.

Menurut keterangan dari salah satu karyawan PT Diamond yang berinisial ‘AM’ menuturkan, “bahwa limbah tersebut didapat dari Pabrik Kertas Pakerin yang beralamat di mojokerto dan hampir setiap hari melakukan pengiriman limbah sludge di gudang pembuatan tree tersebut.

“limbah ini ia dapat dari pabrik Pakerin Mojokerto untuk di proses lagi menjadi tree atau tempat telor,” tuturnya.

Masih menurut AM selain, mengolah limbah Sludge PT Diamond Rubber juga memproduksi karet untuk balon dan karet pentil.

Saat di singgung terkait perijinan IMB dan izin pengolahan limbah tersebut AM mengatakan, “kalau mau lebih jelasnya langsung saja menemui bos nya, atas nama Koh Akiyanto Candra dan putrinya Lusiana sebagai pengurus pabrik yang kantornya ada di daerah togogan Blitar ” Imbuhnya.

Dari hasil pantauan Kontras Times.com dilokasi, Rabu (19/1/2022), baunya sangat menyengat sekali hingga keluar dari gudang bau itu masih terasa .Selain itu, juga tampak karyawan sedang memasukan limbah sludge ke dalam karung untuk di proses menjadi tree

Selanjutnya Kades Kauman Samsun S,sos saat di konfirmasi awak media Kontras Times.Com di Kantornya menjelaskan, terkait perijinan keberadaan pabrik pengolahan limbah sludge tersebut sudah ada sebelum dia menjabat.

“Pabrik tree itu sudah lama beroprasi terkait perijinan dan kontribusi ke desa selama ini yang saya ketahui tidak ada, kami hanya menerima pajak bumi saja, “kata Kades.(Yt/Ppt/Ilm)

Baca Juga:   Festival Teluk Jailolo ke-14 Resmi Ditutup

Related Articles

- Advertisement -
- Advertisement -

Berita Terbaru

Adblock Detected!

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by whitelisting our website.