Senin, April 29, 2024
Beranda Sample Page

Sample Page Title

Kontras TIMES.COM | Magetan- Sungguh Memprihatinkan Kondisi tanaman padi milik para petani di desa Terung Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan Jawa Timur, Tanaman padi yang berusia satu bulan lebih tersebut terancam mati akibat irigasi untuk pengairan mereka dua pekan lebih mati terdampak pembangunan embung.

Menurut Keterangan sutik petani setempat, irigasi yang awalnya dijanjikan oleh pemenang pekerjaan embung Terung dapat mengalir seminggu kini malah molor akibat jumlah pekerja sedikit. Pekerjaan tidak rampung sesuai yang dijanjikan.

“Bahkan kami warga malah ikut membantu melakukan pengecoran dan tidak di bayar agar segera rampung dan dapat dialiri air untuk sawah kami,”pungkasnya minggu(20/08/2023).

“Jika tidak segera mengalir padi kami mati dan tanaman akan puso. Kami rugi sudah mengeluarkan biaya bayak malah tidak panen,” tegasnya.

Hal yang sama dikeluhkan nawan petani jagung yang juga terdampak. Tanaman jagung jelang buah yang seharusnya membutuhkan air banyak malah irigasi mati lama. 

“Tanaman jagung kami menjelang buah malah tidak dapat air perkiraan bisa gagal panen. Total lahan keseluruhan yang terdampak pembangunan embung padi dan jagung kurang lebih 10 hektaran,” ungkapnya.

Irigasi tersebut satu satunya sumber pengairan kami, lanjutnya, semisal itu mati dan tidak segera mengalir mati tanaman petani. Tidak ada sumber alternatif lain semisal pompa dalam atau sejenis.

“Kami para petani berharap pemenang pekerjaan menambah pekerja sehingga  segera selesai. Bila tidak kami petani yang mati kami rugi. Apa enggak kasian sama kami,” pungkasnya.

Sementara itu Yuli K Iswayudi, bidang Sumbed Daya Air (SDA) Dinas PUPR Magetan saat dikonfirmasi membenarkan jika jumlah pekerja sedikit sehingga pengerjaan saluran irigasi pada embung molor.

“Benar jumlah pekerja sedikit. Bahkan kemarin petani sampai ikut ngecor agar pekerjaan bisa cepat selesai air bisa segera mengalir. Ini darurat, seharusnya air bisa dialirkan. Selain itu hasil cor juga sudah kering,” kata Yuli.

Menurutnya, secara teknis pengeringan kemarin yang membuat kesepakatan adalah pihak kepala desa dalam hal ini pemanfaat air dengan pelaksana. Dinas mengaku hanya memfasilitasi. 

Baca Juga:   Satgas Yonif Mekanis Arya Kemuning Buka Lahan Berkebun Bersama Masyarakat Desa Balime Balingga
Baca Juga:   Pendampingan Aktif Babinsa Koramil 1710-07 Mapurujaya Kepada Petani Binaan, Sebagai Salah Satu Upaya Tingkatkan Hasil Panen

“Dalam hal ini dinas hanya memfasilitasi ya, silahkan konfirmasi ke pak kades,” Yuli memungkasi. 

Sementara itu Kades Terung Suwarno saat dikonfirmasi awak media melalui sambungan telepon soal keluhan petani belum merespon. Pesan WhatsApp yang ditinggalkan hingga berita ini ditayangkan juga belum direspon.

Terakhir, sebagai informasi proyek embung Terung tahap tiga ini menelan anggatan dari APBD 2023 sebesar Rp1,1 M. Dimenangkan lelang oleh CV Cahaya Makmur Sejahtera dengan konsultan pengawas CV Pandega Raya lama pengerjaan 150 hari.

Jurnalis:dwiyanto

Related Articles

- Advertisement -
- Advertisement -

Berita Terbaru

Adblock Detected!

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by whitelisting our website.