Senin, April 29, 2024
Beranda Sample Page

Sample Page Title

Kontras TIMES.COM | Surabaya, – Pemulihan ekonomi dunia saat ini masih dihadapkan dengan berbagai tantangan. Indonesia pun dituntut untuk terus berperan aktif membangun ekonomi nasional yang bercirikan keadilan dan kemandirian, layaknya nilai-nilai ekonomi syariah. Untuk itu, pengembangan ekonomi syariah harus terus dioptimalkan, salah satunya dengan memperluas jejaring ekosistem yang kolaboratif dan kondusif.

“Gandeng lebih banyak perguruan tinggi, pesantren, asosiasi, ormas, media, dunia usaha dan industri, perbankan, serta pihak-pihak yang terkait lainnya,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin ketika menghadiri Sarasehan Ekonomi Syariah, di Ballroom Hotel Sheraton Surabaya, Jl. Embong Malang, Kec. Tegalsari, Surabaya, Jawa Timur (Jatim) Rabu (30/08/2023).

Lebih jauh Wapres mengambil salah satu contoh ekosistem kecil yang mudah terlihat, yaitu pesantren. Menurutnya, dibanding dengan wilayah-wilayah lain di Indonesia, Jawa Timurlah yang paling banyak memiliki pesantren.

“Dalam banyak kesempatan, saya mendorong agar komunitas pesantren di Indonesia mampu melahirkan mujahid ekonomi, pejuang ekonomi,” harap Wapres.

“Saya sering katakan bahwa pesantren itu selain pusat dakwah, selain tempat yang menyediakan i’dadul mutafakkihina fiddin, yang paham agama dan paham pesantren juga, sekarang punya peran yang harus dikembangkan sebagai pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat,” tambahnya.

Wapres meyakini, dengan kemandirian ekonomi santri, pesantren, dan masyarakat sekitar, maka akan meningkatkan kesejahteraan umat. Hal ini dapat dilihat pada program kemandirian yang banyak dikenal melalui pesantren yaitu OPOP (One Pesantren One Product). Keunikan program OPOP ini adalah mekanisme dan jenis produk yang disesuaikan dengan potensi unggulan lokal.

“Program ini patut diperluas, baik di Jawa Timur yang saat ini memiliki sekitar 5.000 lebih pesantren, juga di wilayah lainnya,” pesan Wapres.

Ia pun mengapresiasi keberhasilan Progam OPOP yang saat ini produk-produknya telah menyebar di berbagai daerah di Indonesia.

“Dan saya lihat di Jawa Timur berkembang, saya lihat di mana-mana ada pameran, di Kalimantan Selatan ternyata ada produk dari Jawa Timur, dan bahkan mereka dari Jawa Timur yang memberikan bimbingan, mengasistensi di beberapa provinsi dan di luar daerah,” ungkap Wapres.

Baca Juga:   Raih Opini WTP dari BPK, Presiden: Gunakan Uang Rakyat Sebaik-Baiknya
Baca Juga:   Presiden RI Dorong Sinergitas dan Kolaborasi G20 Hadapi Ketidakpastian Global

“Terakhir kemarin saya Cirebon, di Buntet, dan mereka sudah mulai mengembangkan produk-produk pesantren. Jadi, alhamdulillah OPOP ini sudah berkembang, dari mulai Jawa Timur, sampai ke Jawa Barat, sampai ke Kalimantan Selatan, sampai ke beberapa daerah,” tambahnya.

Dengan berbagai keberhasilan yang dicapai Pemerintah Provinsi Jatim tersebut, khususnya di sektor ekonomi dan keuangan syariah, cukup menarik perhatian Wapres. Sehingga, Jatim menjadi provinsi yang paling banyak dikunjunginya.

“Saya senang sekali mengunjungi Provinsi Jawa Timur untuk ke sekian kalinya. Saya kira provinsi yang paling banyak saya kunjungi ya Jawa Timur. Dan selalu ada perkembangan baru yang positif. Jadi, kalau datang mesti ada yang baru, mesti ada kemajuan kemajuan. Ini cerminan konsistensi masyarakat Jawa Timur, khususnya dalam menggerakan sektor ekonomi dan keuangan syariah,” ungkap Wapres.

“Saya yakin Provinsi Jawa Timur adalah salah satu yang berhasil menjelmakan komitmen pengembangan ekonomi dan keuangan syariah,” tambahnya optimis.

Dengan kontribusi mencapai hampir 25%, sebut Wapres, Provinsi Jawa Timur menjadi penyumbang ekonomi terbesar kedua di Pulau Jawa.

“Seperti tadi dikatakan oleh Pak Wakil Gubernur, tahun ini Provinsi Jawa Timur berhasil menyabet juara umum Anugerah Adinata Syariah 2023. Jadi, juara umum. Selain sebagai penggerak kemajuan ekonomi keuangan syariah, peran Jawa Timur juga terlihat dalam pemulihan ekonomi nasional pascapandemi,” ungkap Emil.

Wapres kembali mengingatkan, semua ini dapat diraih karena adanya kebijakan dan program berkearifan lokal, yang dikerjakan secara kolektif dan sinergis, melibatkan berbagai pemangku kepentingan di wilayah Jawa Timur hingga tingkat pusat.

“Saya minta keberhasilan tersebut terus ditingkatkan,” tegasnya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak menyampaikan bahwa Jatim turut mendukung komitmen Pemerintah Indonesia dalam mempercepat pengembangan ekonomi dan keungan syariah.

“Sebagaimana kita ketahui bersama Jawa Timur sebagai provinsi dengan sumbangsih perekonomian terbesar kedua di Indonesia, menyumbang hampir seperenam dari perekonimian Indonesia ingin membangun ekonomi syariah keuangan syariah sebaik mungkin,” ungkap Emil.

“Dan Alhamdulillah kita memperoleh penghargaan dari KNEKS (Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah) pada tahun ini dan ini semua berkat dukungan seluruh insan dan bimbingan Bapak Wakil Presiden. Kami ingin terus mempertahankan sebagaimana 5,24% di triwulan kedua telah kita raih, ini adalah kabar yang menggembirakan. Kita optimis inilah saatnya untuk kita kembali bergerak cepat untuk mengakselerasi semua ini,” tambahnya .

Baca Juga:   Presiden Jokowi Kunjungi Bunaken dan Pantai Malalayang Sulut
Baca Juga:   Hadiri Haul ke-34 K.H. Aqil Siroj, Wapres RI Ingatkan Pentingnya Peran Pesantren sebagai Pusat Transmisi Ilmu

Hadir dalam kesempatan tersebut Rektor ITS Mochamad Ashari, Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah Provinsi Jawa Timur, serta perwakilan Kamar Dagang Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Pengurus Wilayah MUI Jatim, Masyarakat Ekonomi Syariah, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jatim, Badan Amil Zakat Nasional Jatim, Dewan Masjid Indonesia Jatim Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia Jatim.

Sementara, Wapres didampingi Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Guntur Iman Nefianto, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Robikin Emhas, dan Zumrotul Mukaffa, serta Tim Ahli Wapres Johan Tedja dan Farhat Brachma. (SK-BPMI, R2- Setwapres)

Related Articles

- Advertisement -
- Advertisement -

Berita Terbaru

Adblock Detected!

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by whitelisting our website.