Selasa, April 30, 2024
Beranda Sample Page

Sample Page Title

KONTRASTIMES.COM- RIAU/Dumai, Bayar Hasil Test Sweb PCR di RSU.Awal Bross Harganya melambung tinggi,Pihak Pasien Covid-19 merasa Terbebani Bayar, Bagaimana kah Nasib bila Pasien tidak Mampu, tentunya menjadi Pertanyaan yang Serius.

Kini bagaimana kah Tindakan Satgas Covid-19 RSUD kota Dumai menghadapi kondisi hasil Test Sweb PCR melalui Laboratorium yang lama jawaban atas hasil Positif atau Negatif Terhadap menangani pasien Covid-19 di kota Dumai, Dimanakah Alat Test Sweb PCR yang sudah ada Pembelian dari anggaran 2020 APBD kota Dumai ?

Yang lebih aneh kuitansi yang di berikan ke pasien tidak di beri stempel Rumah Sakit

Sungguh Miris nasib Pasien Covid-19 kota Dumai yang Selalu terbebani biaya Bayar Hasil Test Sweb PCR di RSU Awal Bross Provinsi RIAU, Waktu itu,pada Selasa(09/03/21)

Perihal Wabah Efedemi Covid-19 awal Maret 2020, Lambat Sisi Penanganan Covid-19 untuk Masyarakat kota Dumai,
Ada apakah di RSUD kota Dumai Jln. Tj. Jati, Buluh Kasap, Dumai Timur Kota Dumai, Riau ?

Dimanakah Alat Test Sweb PCR yang di butuhkan Masyarakat kota Dumai yang di beli dari anggaran APBD kota Dumai ?

Menurut NaraSumber ,ZA mengApresiasi kan Tenaga Medis kota Dumai Yang telah bekerja menjalankan Tugas sudah sesuai tupoksinya dan Aturan Satgas Covid-19.ini apresiasi buat Tenaga Medis kota Dumai.

Namun Sangat di Sayangkan,pasien terbebani biaya hasil dari SwebTest PCR nya hasilnya mau cepat di ketahui hasilnya,mengapa harus melalui mekanisme ke RSU Pertamina Dumai kerjasama dengan RSU Awal Bros pekanbaru nah ini jadi beban tanggung jawab si pasien secara Pribadi, ada apa kah ini?

Bila katagori tidak Mampu membayar bagaimana kah Nasibnya Para Pasien Covid-19 kota Dumai,? Hasil Test Sweb PCR terhadap Pasien yang terjangkit Covid-19 ,lamanya menunggu Hasil Test Sweb PCR Yang di perkirakan 3 hari sampai 7 hari dari hasil Laboratorium RSUD Arifin Ahmad kota Pekanbaru,membuat tenaga Medis tidak dapat menangani Secara intensif di sebabkan RSUD kota Dumai mengirimkan Simpel Sweb test PCR kerumah sakit umum daerah Arifin Ahmad, Provinsi Riau, Sementara Menurut informasi terkini yang dapat di percaya,ternyata RSUD kota Dumai telah menganggarkan dan membeli alat-alat Laboratorium SwebTest PCR melalui Anggaran Uang Rakyat kota Dumai,tegas ZA Kepada Media ini.

Namun Sampai Saat ini belum dapat di pergunakan oleh Terkait Alat untuk melihat Hasil Test Sweb PCR di RSU kota Dumai, kepada pelayanan masyarakat kota Dumai,ini menjadi pertanyaan mendasar Masyarakat Dumai.

Kenyataan Realita Melalui Anggaran kota Dumai dari APBD tahun 2020 untuk penanganan kepada Masyarakat kota Dumai, terbalik berbeda dalam pengobatan nya

Seharusnya Tugas Pihak RSUD kota Dumai tetap menjalankan tugas penanganan Pasien Covid-19 Terhadap menangani Keseriusan Pasien maupun Antisipasi pengobatan sejak dini dalam memberikan pelayanan Obat, menyuntikkan Vaksin Sinovac , tetapi diduga Indikasi Setelah melakukan pengunaan alat Test Sweb PCR, ketika Pasien dan Petugas Medis mau melakukan pengobatan Harus mengetahui hasilnya dulu, ini Sangat membebankan Masyarakat kota Dumai terhitung biaya Test Sweb,8 jam dengan biaya harga Rp.1,9 juta hitungan tarif resmi dari masa tunggu 1×24 jam,masa tunggu 2x24jam biaya seharga Rp.1,6 juta bahkan harga 2X48 jam pasien membayar harga sejumlah biaya Rp.1,3 juta sesuai Bukti Pasien sudah membayar hitungan hasil Test Sweb PCR di RSU Awal Bross di kota Pekan Baru mengunakan Kwitansi yang ada pada pasien sesuai informasi terkini dari Narasumber ZA,kepada media ini.

Baca Juga:   Kapolri Harap Pembangunan RS MBS Miliki Faskes Representatif Visi Indonesia Emas 2045

Jika menunggu hasil Test Sweb PCR melalui RSUD kota Dumai bekerja sama Sama RSUD Arifin Ahmad Sangat lama hasil nya, mengapa Demikian kah Nasib Masyarakat kota Dumai dengan menunggu Sangat Lama hasil Test Laboratorium Nya ?

Baca Juga:   Ini Hasil Tes Swab Personel Polresta Banyuwangi, Termasuk Kapolresta Kombes Pol Nasrun

hanya menunggu lama hasil Test Sweb PCR dari hasil Laboratorium menunggu lama saja,gimana penanganan pasien tersebut? Apakah tunggu Ajal kematian baru ada hasil buat pasien di Tangani para medis Kesehatan di RSUD kota Dumai yang sudah menginap terlebih dahulu Pasien Nya yang di tangani dalam pengobatan tersebut ?

bagaimana cara kerjanya para medis Kesehatan kota Dumai bila menunggu lama Hasil Test Sweb PCR menangani pasien ? Padahal Alat-alat medis ,tenaga medis telah tersedia hingga alat laboratorium nya juga telah tersedia di kota Dumai, kenapa tidak di Fungsikan,ujarnya.ZA

Padahal Pemangkasan anggaran-anggara yang di potong untuk kepentingan masyarakat kota Dumai untuk pembelian alat Sweb PCR, Alhamdulillah di tahun pertengahan 2020 Oktober lalu sudah ada, untuk kota Dumai memiliki alat Sweb pembelian dari hasil pemotongan anggaran APBD bahkan dari Anggaran Dinas-Dinas Pemerintah kota Dumai tersebut.Tanya ZA.

Untuk kota Dumai telah memiliki tenaga medisnya ada di posisi skill bagian laboratorium untuk Hasil pemeriksaan dan Test pasien bisa di atasi mengapa hasil Test harus di rujuk ke RSUD Arifin Ahmad kota Pekanbaru.? indikasi dugaan tentunya ajang bisnis para Oknum pejabat kesehatan Dumai bermain Mata– Red.

Sementara menurut pendapat inisial ZA kepada media ini,ZA meminta walikota Dumai H.Paisal SKM Mars, untuk segera melakukan Sidak kelapangan.

diharapkan untuk Evaluasi Ulang Dana Pemotongan Anggaran Dinas kota Dumai yang Berada di Pemerintah kota Dumai berapakah jumlah anggaran yang dimaksud sudah di pangkas tahun 2020 lalu ? dimanakah keberadaan Pembelian Alat-alat Test Sweb PCR nya sekarang?mengapa terbebani Hasil Test Sweb PCR ke masyarakat.

yang menjadi pertanyaan mendasar berawal kepada pihak komisi 3, sebagai Mitra Bidang kesehatan RSUD dan pihak Legeslatif Kota Dumai wajib menjawab pertanyaan terkait Dana Pembelian Alat Test Sweb PCR ? Yang diduga keras ada oknum menyembunyikan Sesuatu Prihal pembelian alat Test Sweb PCR ? disini jelas kurangnya pengawasan Pihak DPRD kota Dumai yang Lemah dalam pengawasan terkait Anggaran Dana Pembelian Alat-alat Test Sweb PCR dan Penanganan Serius terhadap Pasien Covid-19 di RSUD kota Dumai yang tak mau di sebut kan namanya Sebagai korban Pasien telah membayar biaya Rp.1,6 juta Hasil Test Sweb PCR nya.

ketidak Adilan terhadap alat Test Sweb PCR yang seharusnya tersedia,apakah harus sampai parah pasien baru ada penanganan dari pihak RSUD kota Dumai dalam Penanganan Serius terhadap Obat dan Hasil Test Sweb PCR, Patutlah di Pertanyakan kembali.?

Dari Wabah Epidemi Covid-19 terhadap anggaran berikut alat-alat SwebTest PCR yang dibutuhkan untuk Masyarakat kota Dumai tidak tau kemana? Di duga keras Nihil adanya.

Bagaimana Alat Test Sweb PCR yang di beli dari anggaran APBD tahun 2020 untuk kondisi penanganan terhadap pasien dan dimana posisi pengobatan pasien nya sekarang, sehingga bila ada pasien yang terjakit bagaimana mengatasi hal penting Covid-19 bisa sembuh akibat menunggu lama hasil Sweb Test PCR nya.

Baca Juga:   Sambut HUT ke-56 2022 IKKT PWA Gelar Donor Darah di Mabes TNI

Seharusnya pelayanan kesehatan RSUD kota Dumai untuk pasien sudah memadai namun Fungsi nya yang belum dilakukan Saja, Sebenarnya Petunjuk Kamenkes RI Pusat di Jakarta yakni, Salah satu perbedaan dari PCR swab dan Rapid test adalah jenis sampel yang diambil. Rapid test dilakukan dengan mengambil sampel darah. Metode rapid test memeriksa virus menggunakan antibodi IgG dan IgM yang ada di dalam darah. Antibodi tersebut terbentuk dalam tubuh saat kita mengalami infeksi virus. Jadi, jika di dalam tubuh kita terjadi infeksi virus, maka jumlah IgG dan IgM dalam tubuh akan bertambah. Hasil rapid test ini dapat memperlihatkan adanya IgG atau IgM dalam darah. Jika ada, maka hasil rapid test dinyatakan reaktif ada infeksi virus.

Baca Juga:   Cara Menikmati Susu Serdadu Ala Danrem Baladhika Jaya

Namun, hasil tersebut bukanlah diagnosis pasti yang menggambarkan infeksi COVID-19. Maka, jika seseorang dengan hasil rapid test reaktif maupun non reaktif akan dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan lanjutan, yaitu pemeriksaan PCR swab.

Pemeriksaan PCR swab menggunakan sampel lendir yang diambil dari dalam hidung maupun tenggorokan. Dua area tersebut dipilih karena menjadi tempat virus menggandakan dirinya. Pemeriksaan ini dinilai lebih akurat, sebab virus corona akan menempel di bagian dalam hidung atau tenggorokan saat masuk ke dalam tubuh. Hasil akhir dari pemeriksaan PCR swab ini nantinya akan benar-benar memperlihatkan keberadaan virus SARS-COV2 di dalam tubuh seseorang Pasien.

Anehnya mengapa ajang bisnis hasil Test Sweb PCR diduga ada dilakukan oknum secara terorganisir
Sehingga hasil begitu lama sebenarnya petunjuk Menkes RI di Jakarta hasil tesnya hanya Waktu Hasil pemeriksaan berkisar,

Rapid test hanya membutuhkan waktu 10-15 menit hingga hasil tes keluar sedangkan pemeriksaan menggunakan metode PCR swab membutuhkan waktu beberapa jam hingga beberapa hari untuk menunjukkan hasilnya., Menurut Keterangan,Presiden Joko Widodo mengeluarkan 5 instruksi terbaru untuk mensukseskan program vaksinasi Covid-19 secara nasional. : (1)-Pertama, vaksin Covid-19 diberikan secara gratis dan masyarakat tidak dikenakan biaya sama sekali.

(2)-Kedua, seluruh jajaran kabinet, kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah agar memprioritaskan program vaksinasi pada tahun anggaran 2021.

(3)-Ketiga, Menteri Keuangan agar memprioritaskan dan merelokasi anggaran lain terkait ketersediaan dan vaksinasi secara gratis.

(4)-Keempat, Presiden akan menjadi yang pertama mendapat vaksin Covid-19. Tujuannya untuk memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada masyarakat bahwa vaksin yang digunakan aman.

(5)-Kelima, meminta masyarakat untuk terus menjalankan disiplin 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Berikut data yang dipublikasikan tim KPCPEN dalam instagram.tegas, Jokowi.

Diminta kepada walikota Dumai yang terpilih H.Paisal Skm, Mars segera menelusuri dimanakah keberadaan Alat-alat Test Sweb PCR yang sudah di beli dari pemangkasan semua anggaran Dinas tahun 2020 kota Dumai ? Dan berapakah yang sudah di beli jumlah alat SwebTest PCRnya?

Bila ada ketimpangan terhadap penanganan pasien Covid-19 dan,pencegahan maupun Pengobatan di harapkan pihak penegak hukum(APH) Kepolisian POLRES kota Dumai untuk melakukan penindakan dan penyidikan terkait dugaan Pembelian alat Test Sweb PCR untuk Masyarakat kota Dumai Tersebut.

Hingga berita ini diterbitkan pihak RSUD kota Dumai belum dapat di hubungi,Namun Sudah di hubungi Via headphone Seluler kepada Walikota Dumai, Belum adanya jawaban yang Pasti Terkait Anggaran Covid-19 dalam Penanganan Serius terhadap Masyarakat kota Dumai.Pungkas inisial ZA.

Penulis :‘Endy©”

Related Articles

- Advertisement -
- Advertisement -

Berita Terbaru

Adblock Detected!

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by whitelisting our website.