Senin, April 29, 2024
Beranda Sample Page

Sample Page Title

Kontras TIMES.COM | Jakarta, – Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan laporan volume ekspor pertanian hingga Juni 2023 telah mencapai 21,2 juta ton. Hal ini menunjukkan adanya potensi komoditas unggulan yang dapat memasok pasar ekspor ke berbagai negara.

Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mendorong pertumbuhan sektor pertanian, salah satunya melalui peningkatan produksi tanaman pangan.

“Saya minta terus tingkatkan produksi subsektor peternakan, hortikultura, dan tanaman pangan. Kita juga punya beragam produk ekspor potensial, seperti porang, maggot, dan sebagainya,” tegas Wakil Presiden (Wapres) pada acara Pelepasan Ekspor Komoditas Pertanian di Pelabuhan Tanjung Priok, Jl. Raya Pelabuhan No. 9 Jakarta Utara, Selasa siang (15/08/2023).

Lebih lanjut, Wapres menyebutkan, ekspor produk pertanian tidak harus dalam volume besar, tetapi nilai tambahnya harus terus ditingkatkan. Ia juga menekankan pentingnya melakukan hilirisasi pertanian.

“Dalam banyak kesempatan, saya selalu ingatkan, untuk lakukan hilirisasi. Olah dahulu produk-produk pertanian, baru diekspor,” jelas Wapres.

“Jadi, kita melakukan hilirisasi tidak hanya tambang, tapi juga produk pertanian harus dihilirisasi,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Wapres juga mendorong para pegiat pertanian agar dapat mengambil celah pada setiap peluang, khususnya dalam menggerakkan UMKM dan meningkatkan kompetensi SDM pertanian.

“Kita harus selalu cerdik mengambil setiap peluang. Gerakkan potensi besar UMKM dan tingkatkan kompetensi SDM pertanian, khususnya para petani milenial di seluruh pelosok negeri,” imbau Wapres.

“Saya menyebutnya para pegiat pertanian ini sebagai mujahid pertanian, pejuang-pejuang pertanian,” tambahnya.

Di sisi lain, sebagai upaya meningkatkan kreativitas dan inovasi para pegiat pertanian, secara khusus Wapres berpesan, agar UMKM dan SDM pertanian dapat terus diberikan pendampingan dalam melakukan kegiatan ekspor komoditas pertanian.

“Saya minta terus dukung dan dampingi UMKM maupun SDM pertanian agar lebih memahami persyaratan, alur, serta proses dalam kegiatan ekspor komoditas pertanian,” pinta Wapres.

Di akhir sambutannya, Wapres berharap, ekspor produk pertanian di Tanah Air semakin meningkat dengan tetap mengutamakan keamanan pasokan dan stabilitas harga komoditas dalam negeri.

Baca Juga:   Menteri Keuangan Sri Mulyani Berharap Tiongkok Memberi Solusi Keringanan Hutang
Baca Juga:   Polri Ambil Langkah Ajukan Pencabutan Paspor Jozeph Paul Zhang ke-Imigrasi

“Semoga ekspor produk pertanian Indonesia semakin meningkat, baik volume maupun nilai rupiahnya. Tentu dengan tetap mengutamakan keamanan pasokan dan stabilitas harga komoditas di dalam negeri,” tutup Wapres.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan, saat ini karantina produk ekspor di Kementerian Pertanian tidak hanya berfokus di bandara dan Pelabuhan, tetapi juga mengawal ekspor dari kesiapan budidayanya hingga proses persiapan ekspor.

“Akselerasi ekspor ini karena karantina kami sekarang bukan hanya menjaga airport dan pelabuhan. Karantina kami ditugaskan untuk memang mengawal ekspor mulai dari tingkat budidaya sampai persiapan ekspor,” jelas Syahrul.

Sebagai informasi, ragam ekspor yang hari ini dilepas oleh Wapres, yaitu terdiri dari Rp248,4 miliar hortikultura, Rp1,6 triliun perkebunan, Rp240 miliar tanaman pangan, Rp21,5 miliar peternakan, serta Rp 134,3 miliar dari komoditas lainnya.

Acara ditutup dengan penyerahan sertifikat karantina tumbuhan kepada PT Global Prima Tani dan penyerahan sertifikat karantina hewan kepada PT Charoen Chokpand Indonesia Tbk.

Selain itu, Wapres juga meninjau stand UMKM yang menyajikan jajaran produk ekspor pertanian, seperti pinang, jahe, binatang serangga awetan, gecko (tokek rumahan), maggot, dan madu bubuk.

Turut hadir pada kesempatan tersebut Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim dan Kepala Badan Pertanian Kementerian Pertanian Bambang.

Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Guntur Iman Nefianto, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Staf Khusus Wapres Bidang Ekonomi dan Keuangan Lukmanul Hakim, serta Tim Ahli Wapres Farhat Brachma. (DAS/SK- BPMI, R2- Setwapres)

Related Articles

- Advertisement -
- Advertisement -

Berita Terbaru

Adblock Detected!

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by whitelisting our website.